Label

Senin, 24 November 2014

Wujudkan Indonesia Sehat

Dira Noveria

Tantangan Terbesar Kami

Adalah Sikap Apatis

Di usia 16 tahun, Dira Noveria membuat misi untuk membantu mengajarkan anak Indonesia tentang pentingnya sanitasi dan kebersihan. “Di Indonesia lebih dari 63 juta orang buang air besar di tempat terbuka dan 46% rumah tangga tidak menggunakan fasilitas jamban yang baik.”

Dira Noveria dari Depok, Indonesia baru-baru ini bertindak sebagai instruktur di sebuah kegiatan remaja dimana fasilitas yang tersedia sangat tidak layak. Kondisi toilet yang buruk menyebabkan dia sakit dan akhirnya harus dirawat di rumah sakit. Pengalaman ini membuat Dira bertekad memiliki misi untuk menyebarkan kesadaran tentang pentingnya kebersihan diri kepada anak-anak.
Sebagai relawan di Sahabat Anak, sebuah organisasi nir laba yang memberikan pendidikan berkualitas untuk anak-anak jalanan di Jakarta, Dira mengajark Bahasa Inggris dan Matematika. Dia juga mendidik anak-anak ini tentang pentingnya kebersihan diri.
Dira berbagi pengalamannya tentang dua anak jalanan yang ia temui. Ia bercerita,“Mereka tidak bisa mandi sendiri atau membersihkan diri setelah buang air besar. Anak-anak telah dilatih dengan baik tentang pentingnya uang, tapi tidak tentang sanitasi.”
Dira percaya bahwa pemahaman dan pendidikan sangat penting untuk menciptakan perubahan. Ini merupakan isu yang memiliki efek lebih luas pada banyak aspek di masyarakat.
“Sanitasi mempengaruhi pendidikan, sanitasi mempengaruhi kesehatan, sanitasi mempengaruhi angka kematian ibu dan angka kematian bayi, dan sanitasi mempengaruhi tenaga kerja. Sanitasi mempengaruhi saya. Sanitasi memengaruhi kita semua.”
Kami setuju dengan Dira dan percaya bahwa kita harus bergerak dari “apatis untuk bertindak”. Itulah sebabnya Project Sunlight akan mendukung Pemerintah Kabupaten Sumba Barat memperkuat program Kesehatan Sekolah, yang berarti akan memberikan manfaat kepada sekitar 20,000 orang.
“Saya telah melihat masalahnya. Tapi saya juga telah melihat solusinya. Saya telah melihat kegelapan tapi saya juga melihat cahaya.
Cahaya itu adalah kamu dan saya.”

Solusi Jitu untuk Sanitasi


Sampah Untuk Kesehatan
Solusi Jitu Untuk Sanitasi
Gamal Albinsaid telah memperkenalkan suatu solusi yang cerdas untuk mengatasi masalah lingkungan di Indonesia, berupa layanan kesehatan, sekaligus masalah sampah. Skema asuransi kesehatan mikro-nya yang cerdas, Klinik Asuransi Sampah (GCI), memungkinkan keluarga yang kurang mampu dapat memikmati asuransi kesehatan dengan menukarkan sampah mereka.
Kota-kota besar di Indonesia menghasilkan tak kurang dari 55 ribu ton sampah setiap harinya, namun hanya sekitar 50-60% dari sampah tersebut dapat terangkut untuk dibuang. Selain merusak lingkungan, hal ini juga tidak higienis dan menimbulkan risiko kesehatan masyarakat. Sementara itu, hampir 80 juta penduduk di Indonesia masih berjuang untuk memperoleh layanan kesehatan yang memadai. Pemerintah telah berencana untuk menerapkan layanan kesehatan universal, namun untuk sementara ini, solusi yang ditawarkan Gamal telah membantu jutaan penduduk yang membutuhkannya.
Dengan Klinik Asuransi Sampah, sekali mengayuh dayung dua pulau terlampaui. Selain memberi akses layanan kesehatan yang terjangkau untuk masyarakat, skema ini juga mempromosikan kebersihan lingkungan. Klinik Asuransi Sampah juga meningkatkan nilai ekonomis sampah dengan memanfaatkan sampah organik untuk kompos dan pupuk, serta mendaur ulang sampah non organik. Uang yang diperoleh dari pengolahan sampah ditempatkan pada suatu pendanaan kesehatan, dimana para anggota dapat memperoleh layanan kesehatan, pemeriksaaan, konsultasi medis dan pengobatan bahkan penggunaan ambulan.
Program Gamal yang menginspirasi ini membuatnya memperoleh penghargaan Unilever Young Entrepreneur Award untuk pertama kalinya.
Harapan Gamal: disamping memberikan layanan kesehatan untuk mereka yang membutuhkannya, ia juga berharap programnya dapat menginspirasi lebih banyak orang lagi untuk bekerja demi tujuan yang mulia. "Saya yakin bahwa aspek positif dari program ini akan menggerakkan orang lain untuk berbuat yang sama. Saya berharap agar lebih banyak lagi orang yang mengetahui tentang program ini, dan akan ada lebih banyak pula orang yang berbuat kebaikan seperti ini di seluruh dunia."