Label

Kamis, 25 Desember 2014

ANATOMI FISIOLOGI INDRA

ANATOMI FISIOLOGI INDRA

Oleh :
Nama          : Selina Novela
NIM  : 712403s10345

http://aceh.muhammadiyah.or.id/muhfile/aceh/image/Logo%20warna.jpg


AKADEMI KEBIDANAN
MUHAMMADIYAH BANDA ACEH
2013/2014
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt, yang telah senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sehingga penulis telah dapat menyelesaikan makalah yg berjudul ANATOMI FISOLOGI INDRA”.
Shalawat beriring salam kita sanjung sajikan kepangkuan Nabi Muhammad saw  beserta keluarga dan sahabatnya , berkat perjuangan beliaulah kita dapat merasakan betapa bermakna nya hidup dari alam yang penuh kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini .
Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan makalah dengan baik . Oleh karena itu, dengan hati yang tulus penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yg sebesar-besarnya kepada Ibu dosen pengasuh mata kuliah Bahasa Indonesia .
Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan . Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yg bersifat konstruktif dan membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan nya . penulis hanya dapat berdo’a semoga Allah swt memberikan balasan yang berlipat ganda . Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
Banda Aceh ,  Januari 2014

Penulis


i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii



BAB I             PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang Masalah ............................................................................1
1.2   Rumusan Masalah ......................................................................................2
1.3   Tujuan ........................................................................................................2
1.4   Manfaat pembahasan .................................................................................2

BAB II            PEMBAHASAN
                         2.1 General sence / Panca Indra........................................................................3
                         2.2 Mata sebagai penglihat ...............................................................................3
                                    2.2.1 Anatomi sistem penglihatan .........................................................7
                                    2.2.2 Fisiologi Penglihatan ....................................................................7
                        2.3 Kulit sebagai peraba.....................................................................................9
                        2.4 Hidung sebagai pencium ...........................................................................10
                        2.5 Telinga sebagai pendengar ......... ..............................................................10
                        2.6 Lidah sebagai Pengecap ..................... ......................................................15


BAB III          PENUTUPAN
                        3.1 Kesimpulan ................................................................................................16
                        3.2 Saran – Saran .............................................................................................16


DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................17


ii


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Manusia  memerlukan informasi  berupa rangsangan dari lingkungan  luar untuk dapat menjalani  hidupnya dengan baik.  Agar rangsangan yang berasal dari luar tubuh dapat ditangkap  dibutuhkan alat-alat tubuh tertentu yang  bernama alat indra. Kelima alat indra itu adalah mata, hidung, telinga/kuping, kulit dan lidah. Setiap orang  normalnya meiliki lima / panca indra  yang berfungsi  dengan  baik  untuk menangkap rangsangan  sehingga dapat  memberikan respon  sesuai dengan insting kita. Orang yang cacat indra masih bisa hidup  namun tidak akan bisa  menikmati hidup layaknya manusia normal. Indra manusia ada lima sehingga  disebut  panca indra.
Sungguh luar biasa kuasa Tuhan YME, yang telah menciptakan makhluk hidup beserta organ tubuh yang dapat dimanfaatkan oleh makhluk tersebut, sebut saja manusia dengan memiliki mata yang merupakan organ pengelihatan yang dapat mendeteksi cahaya, yang dilakukan mata secara sederhana tidak lain hanyalah mengetahui apakah lingkungan sekitarnya gelap ataukah terang, mata yang lebih kompleks digunakan untuk pengelihatan visual. Dewasa ini banyak sekali gangguan-gangguan yang dapat merusak mata, kerusakan yang terjadi bisa beragam mulai dari kerusakan yang masih dapat di obati sampai terjadinya “kebutaan” oleh karna itu, makalah ini berusaha memaparkan bagian-bagian anatomi dan fisiologi secara keseluruhan . tidak hanya mata , hidung sebagai pencium , telinga untuk  mendengar , Lidah untuk mengecap , kulit sebagai peraba . tidak ada alasan kita untuk tidak mensyukuri atas nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita yang terlahiir sempurna tanpa kekurangan alat indra apapun .

1.2  Rumusan Masalah
Di tinjau dari latar belakang pembuatan makalah ini, maka kami merumuskan masalah yang akan di paparkan, yaitu :
1. Anatomi panca indra
2. Fisiologi panca indra
3. Bagaimana Cara kerja Panca indra tersebut ?
4. Apa saja Gangguan/Kelainan pada Sistem Panca indra tersebut ?

1.3 Tujuan
 Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi, yang memiliki tema berkaitan dengan pancaindra yaitu mata, hidung, telinga, kulit, dan lidah. Selain mengenal  panca indra , kita juga harus dapat mengetahui apa kegunaannya , bagaimana cara kerja dari panca indra tersebut , apa yang menjadi penyebab adanya gangguan pada panca indra tersebut. yang selanjutnya dapat kita uraikan dalam makalah ini.

1.3   Manfaat Penulisan
Terlepas dari tujuan itu sendiri makalah ini di buat dengan manfaat supaya pengetahuan dan wawasan pembacaumumnya dan khususnya bagi kami selaku calon pendidik anak berkebutuhan khusus yang akan terjun dikemudian hari dalam dunia pendidikan anak berkebutuhan khusus bertambah. Dapat mengenal lebih dekat bagian tubuh mereka sendiri.  Agar lebih menyayangi tubuhnya sendiri. Dapat memperluas pengetahuan tentang anatomi fisiologi panca indra.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1     General sense / Panca Indra
      Panca indera mencakup perasaan, penciuman, penglihatan dan pendengaran dan juga  fungsi raba dari kulit. Melalui organ-organ ini, individu dapat berjaga-jaga terhadap kekuatan dengan demikian mampu melindungi diri sendiri. Apabila dibagi dalam kelompok alat indera, maka di bagi dalam tiga grup  yaitu:
Kemoreseptor
Kemoresptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan zat kimia yaitu  indera pembau (hidung) dan indra pengecap (lidah).
Mekanoresptor
Mekonoresptor adalah  alat indra yang merspon terhadap rangsangan gaya berat, tegangan  suara  dan tekanan yakni  indera peraba  (kulit) dan indera pendengaran (kuping).
Photoreseptor/ fotoreseptor
Photoreseptor adalah alat indera  yang merespon terhadap ragsangan cahaya seperti indera penglihatan atau mata.
2.2  Mata Sebagai Penglihat
 Penglihatan pada manusia melibatkan deteksi gelombang cahaya yang sangat sempit dengan panjang gelombang sekitar 400 sampai 750 nm. Panjang gelombang terpendek dipersepsi sebagai warna biru, dan panjang gelombang terpanjang dipersepsi sebagai warna merah. Mata memiliki fotoreseptor yang mampu mendeteksi cahaya, tetapi, sebelum cahaya mengenai reseptor yang bertanggung jawab untuk deteksi ini, cahaya harus difokuskan ke retina ( ketebalan 200 μm) oleh kornea dan lensa. Fotoreseptor bisa dibagi menjadi dua jenis yaitu sel batang dan sel konus ( kerucut). Reseptor batang berespons terhadap cahaya remang-remang, dan reseptor konus berespons dalam keadaan terang dan mampu membedakan warna merah,hijau, atau biru. Reseptor batang dank onus terdapat di bagian dalam retina, dan cahaya harus berjalan melalui sejumlah lapisan sel untuk mencapai fotoreseptor ini. Setiap fotoreseptor memiliki molekul pigmen visual ( batang: rodopsin; konus: eritrolabe (merah), klorolabe (hijau), sianolabe (biru) pigmen-pigmen ini menyerap cahaya dan memicu potensial reseptor yang, tidak seperti sistem reseptor lainnya, menyebabkan hiperpolarisasi sel dan bukan depolarisasi. Lapisan antara permukaan retina dan sel reseptor berisi sejumlah sel yang dapat di deteksi, yaitu sel bipolar, sel horizontal, sel amakrin, dan sel ganglion.Sel ganglion adalah neuron yang bisa mentransmisi impuls ke seluruh sistem saraf pusat (SSP) melalui akson di saraf optikus.Sel-sel ini tereksitasi oleh interneuron bipolar vertical yang terletak diantara sel reseptor dengan sel ganglion. Selain itu, struktur kompleks ini juga memiliki dua kelompok interneuron (sel horizontal dan sel amakrin) yang berfungsi dengan memberikan pengaruhnya secara horizontal, dengan menyebabkan inhibisi lateral pada hubungan-hubungan sinaptik disekitarnya yaitu sel horizontal pada hubungan antara sel resptor dengan sel bipolar, sementara sel amakrin pada hubungan antara sel bipolar dengan sel ganglion.
2.2.1 Anatomi Sistem Penglihatan
1. Bagian Luar Mata
a. Bulu Mata ,Bulu mata yaitu rambut-rambut halus yang terdapat ditepi kelopak mata.
b. Alis Mata (Supersilium) Alis yaitu rambut-rambut halus yang terdapat diatas mata. c. Kelopak Mata (Palpebra) Kelopak mata merupakan 2 buah lipatan atas dan bawah kulit yang terletak di depan bulbus okuli.
d. Kelenjar Air Mata
e. Kelenjar Meibom
2. Bagian Dalam mata.
a. Konjungtiva, Konjungtiva adalah membran tipis bening yang melapisi permukaan bagian dalam kelopak mata dan dan menutupi bagian depan sklera (bagian putih mata), kecuali kornea.Konjungtiva mengandung banyak sekali pembuluh darah.
b. Sklera, Sklera merupakan selaput jaringan ikat yang kuat dan berada pada lapisan terluar mata yang berwarna putih.
c. Kornea, Kornea merupakan selaput yang tembus cahaya, melalui kornea kita dapat melihat membran pupil dan iris.
d. Koroid, Koroid adalah lapisan yang dibangun oleh jaringan ikat yang memiliki banyak pembuluh darah dan sejumlah sel pigmen.
e. Iris, Iris merupakan diafragma yang terletak diantara kornea dan mata.
f. Pupil Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang.
g. Lensa, Lensa berada tepat dibelakang iris dan tergantung pada ligamen suspensori. Bentuk lensa disebut ruang viretus, berisi cairan yang lebih kental(humor viterus), yang bersama dengan humor akueus berperandalam memelihara bentuk bola mata.
h. Retina, Retina merupakan lapisan bagian dalam yang sangat halus dan sangat sensitif terhadap cahaya. Pada retina terdapat reseptor(fotoreseptor).
 i. Aqueous humor, Aqueous Humor atau cairan berair terdapat dibalik kornea. Strukturnya sama dengan cairan sel, mengandung nutrisi bagi kornea dan dapat melakukan difusi gas dengan udara luar melalui kornea.
j. Vitreus humor (Badan Bening) Badan bening ini terletak dibelakang lensa. Bentuknya berupa zat transparan seperti jeli(agar-agar) yang jernih. Zat ini mengisi pada mata dan membuat bola mata membulat.
k. Bintik Kuning, Bintik kuning adalah bagian retina yang paling peka terhadap cahaya karena merupakan tempat perkumpulan sel-sel saraf yang berbentuk kerucut dan batang
3. Otot-otot yang melekat pada mata yaitu:
1)      Muskulus levator palpebralis superior inferior.
2)      Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata.
3)      Muskulus rektus okuli inferior (otot disekitar mata).
4)       Muskulus rektus okuli medial (otot disekitar mata).
5)       Muskulus obliques okuli inferior Muskulus obliques okuli superior.
 2.2.2 Fisiologi Penglihatan
a. Bagian Luar
1.      Bulu Mata melindungi mata dari bendabenda asing.
2.      Alis mata berfungsi mencegah, Alis Mata masuknya air atau keringat dari dahi ke mata Kelopak mata berfungsi pelindung mata sewaktu-waktu
3.      Kelopak Mata kalau ada gangguan pada mata(menutup dan membuka mata) Berfungsi untuk menghasilkan Kelenjar Air air mata yang bertugas untuk Mata menjaga mata agar tetap lembab (tidak kekeringan).
      b. Bagian Dalam
1.      Konjungtiva gesekan, berfungsi kornea dari memberikan perlindungan pada sklera dan memberi pelumasan pada bola mata. Skelera berfungsi melindungi bola mata
2.      Sklera kerusakan mekanis dan menjadi tempat melakatnya otot mata. Berfungsi sebagai pelindung mata agar tetap kuat.
3.      Kornea bening dan bersih, kornea ini dibasahi oleh air mata yang berasal dari kelenjar air mata. Memberi nutrisi ke retina.
4.      Koroid dan badan kaca, dan mencegah refleksi internal
5.      Iris terdapat di belakang kornea dan berpigmen. Pigmen ini menentukan warna iris pada seseorang. mata Iris juga mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dan dikendalikan oleh saraf otonom.
6.      Pupil tempat berfungsi untuk sebagai mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk kedalam mata. Pupil juga Lubang di dalam Iris yang dilalui berkas cahaya. Pupil merupakan tempat lewatnya cahaya menuju retina.
7.      Lensa berfungsi memfokuskan pandangan dengan mengubah bentuk. Lensa berperan penting pada pembiasan cahaya.
8.      Retina berfungsi untuk menerima cahaya, mengubahnya menjadi impuls saraf dan menghantarkan impuls ke saraf optik(II).
9.      Aqueous humor(humor berair) berfungsi menjaga bentuk kantong depan bola mata.
10.  Vitreous humor(humor bening) berfungsi Vitreus humor menyokong lensa dan (Badan Bening) menolong dalam menjaga bentuk bola mata.
11.  Bintik kuning yang terdapat di retina pada mata Bintik Kuning adalah untuk menerima cahaya dan meneruskan ke otak.
12.  Saraf optik memiliki fungsi untuk meneruskan sebuah rangsang cahaya hingga ke otak. Saraf Optik Semua informasi yang akan dibawa oleh saraf nantinya diproses di otak. Dan Dengan demikian kita bisa melihat suatu benda.
3.Fungsi Otot-otot pada mata
a). Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata, fungsinya untuk menutup mata.
 b). Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata, fungsinya untuk menutup mata.
c). Muskulus rektus okuli inferior(otot mata), disekitar fungsinya untuk menutup mata. Otot Mata
d). Muskulus rektus okuli medial(otot disekitar mata), fungsinya menggerakkan mata dalam(bola mata).
e). Muskulus obliques okuli inferior, fungsinya menggerakkan bola mata ke bawah dan kedalam.
f). Muskulus obliques okuli superior, fungsinya memutar mata ke atas ke bawah dan keluar.
Cara Kerja Indra Penglihatan manusia memiliki cara kerja otomatis yang sempurna, mata dibentuk dengan 40 unsur utama yang berbeda dan kesemua bagian ini memiliki fungsi penting dalam proses melihat kerusakan atau ketiadaan salah satu fungsi bagiannya saja akan menjadikan mata mustahil dapat melihat. Lapisan tembus cahaya di bagian depan mata adalah kornea, tepat dibelakangnya terdapat iris, selain member warna pada mata iris juga dapat merubah ukurannya secara otomatis sesuai kekuatan cahaya yang masuk, dengan bantuan otot yang melekat padanya. Misalnya ketika berada di tempat gelap iris akan membesar untuk memasukkan cahaya sebanyak mungkin. Ketika kekuatan cahaya bertambah, iris akan mengecil untuk mengurangi cahaya yang masuk ke mata. System pengaturan otomatis yang berkeja pada mata bekerja sebagaimana berikut. Ketika cahaya mengenai mata sinyal saraf terbentuk dan dikrimkan ke otak, untuk memberikan pesan tentang keberadaan cahaya, dan kekuatan cahaya. Lalu otak mengirim balik sinyal dan memerintahkan sejauh mana otot disekitar iris harus mengerut. Bagian mata lainnya yang bekerja bersamaan dengan struktur ini adalah lensa. Lensa bertugas memfokuskan cahaya yang memasuki mata pada lapisan retina di bagian belakang mata. Karena otot-otot disekeliling lensa cahaya yang datang ke mata dari berbagai sudut dan jarak berbeda dapat selalu difokuskan ke retina.
Semua system yang telah kami sebutkan tadi berukuran lebih kecil, tapi jauh lebih unggul daripada peralatan mekanik yang dibuat untuk meniru desain mata dengan menggunakan teknologi terbaru, bahkan system perekaman gambar buatan paling modern di dunia ternyata masih terlalu sederhana jika dibandingkan mata. Jika kita renungkan segala jerih payah dan pemikiran yang dicurahkan untuk membuat alat perekaman gambar buatan ini kita akan memahami betapa jauh lebih unggulnya teknologi penciptaan mata. Jika kita amati bagian-bagian lebih kecil dari sel sebuah mata maka kehebatan penciptaan ini semakin terungkap. Anggaplah kita sedang melihat mangkuk Kristal yang penuh dengan buah-buahan, cahaya yang datang dari mangkuk ini ke mata kita menembus kornea dan iris kemudian difokuskan pada retina oleh lensa jadi apa yang terjadi pada retina, sehinggasel-sel retina dapat merasakan adanya cahaya ketika partikel cahaya yang disebut foton mengenai sel-sel retina. Ketika itu mereka menghasilkan efek rantai layaknya sederetan kartu domino yang tersusun dalam barisan rapi. Kartu domino pertama dalam sel retina adalah sebuah molekul bernama 11-cis retinal. Ketika sebuah foton mengenainya molekul ini berubah bentuk dan kemudian mendorong perubahan protein lain yang berikatan kuat dengannya yakni rhodopsin. Kini rhodopsin berubah menjadi suatu bentuk yang memungkinkannya berikatan dengan protein lain yakni transdusin. Transdusin ini sebelumnya sudah ada dalam sel namun belum dapat bergabung dengan rhodopsin karena ketidak sesuaian bentuk. Penyatuan ini kemudian diikuti gabungan satu molekul lain yang bernama GTP kini dua protein yakni rhodopsin dan transdusin serta 1 molekul kimia bernama GTP telah menyatu tetapi proses sesungguhnya baru saja dimulai senyawa bernama GDP kini telah memiliki bentuk sesuai untuk mengikat satu protein lain bernama phosphodiesterase yang senantiasa ada dalam sel. Setelah berikatan bentuk molekul yang dihasilkan akan menggerakkan suatu mekanisme yang akan memulai serangkaian reaksi kimia dalam sel.
2.3  Kulit sebagai Peraba
Kulit  adalah  alat  indera  kita yang mampu  meerima rangsangan temperatur suhu, sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur, dn lain sebagainya. Pada kulit terdapat  reseptor yang merupakan percabangan dendrit dari neuron sensorik yang banyak terdapat disekitar ujung jari, ujung lidah, dahi, dll.
Reseptor adalah bagian dari sistem syaraf  yang berperan sebagai penerima rangsangan sekaligus  sebagai pengubah rangsangan yang diterimanya menjadi impuls sensoris. Impuls sensoris inilah  yang dikirim ke sistem syaraf pusat. Stimulasi pada suatu reseptor merupakan informasi mengenai terjadinya perubahan darii lingkungan eksternal dan internal tubuh terhadap sistem syaraf pusat.  Selanjutnya, sistem syaraf pusat  akan  mengolahnya dan memberikan  jawaban  berupa pengaturan yang sesuai, sehingga  kelestarian  hidup tetap  terjamin terpelihara  kelangsungannya. Stimulasi, merupakan suatu  bentuk energi yang banyak ragamnya di alam ini. Bentuk-bentuk nergi tersebut adalah  energi mekanis-tekanan, energi thermis-derajad suhu,  energi khemis-bau, rasa, kadar O2 dan kadar CO2, energi cahaya  gelombang cahaya, energi  suara-gelombang suara.  Masing-masing reseptor  disesuaikan untuk memberikan respon  pada  suatu bentuk enrgi tertentu.  Bentuk energi  khusus  yang memberikan respons reseptor  paling peka disebut  rangsangan adekwat. Reseptor seringkali  berada di dalam suatu waktu  wadah yang terbuat  dari sel-sel  non syaraf, membentuk suatu organ sensorik (mata, telinga dll).

2.4  Hidung sebagai Pencium
Hidung merupakan organ penciuman dan jalan utama keluar masuknya udara dari dan ke paru-paru. Hidung juga memberikan  tambahan resonansi pada suara dan merupakan tempat bermuaranya sinus paranasalis dan saluran air mata. Hidung bagian atas terdiri dari tulang, dan hidung  bagian bawah terdiri dari tulang rawan (kartilago). Didalam hidung terdapat  rongga yang dipisahkan menjadi  dua rongga oleh septum, yang membentang dari lubang hidung sampai ke tenggorokan bagian belakang.  Tulang yang disebut konka nasalis menonjol ke dalam rongga hidung membentuk sejumlah lipatan. Lipatan ini menyebabkan bertambah luasnya daerah permukaan dilalui udarah. Rongga hidung dilapisi oleh selaputt lendir dan pembuluh darah. Luasnya permukaan dan banyaknya pembuluh darah memungkinkan hidung menghangatkan dan melebabkan udara yang masuk dengan segera.Sel-sel pada selaput lendir dan memiliki tonjolan-tonjolan kecil seperti rambut (silia). Biasanya kotoran yang masuk kehidung ditangkap oleh lendir, lalu disapu oleh silia ke arah lobang hidung atau ketenggorokan. Cara ini membantu membersihkan udara sebelum masuk ke paru-paru. Bersin secara otomatis membersihkan saluran hidung sebagai respon terhadap iritasi, sedangkan batuk memersihkan paru-paru. Sel-sel penghidu terdapat di rongga hidung bagian atas. Sel-sel ini memiliki silia yang mengarah ke bawah ( kerongga hidung) dan serat syaraf yang mengarah ke atas (ke bulbus olfatorius,  yang merupakan penonjolan pada setiap syaraf olfaktorius/syaraf penghidu). Syaraf olfaktorius langsung mengarah ke otak.  Tulang disekitar hidung terdiri dari sinus paranasalis, yang merupakan ruang berongga dengan lubang yang mengarah ke rongga hidung.
Terdapat 4 kelompok sinus paranasalis:
# sinus maksilaris
# sinus etmoidalis
# sinus frontalis
# sinus sfenoidalis

Dengan adanya sinus ini maka;
-         Berat dari tulag wajah menjadi berkurang
-         Kekuatan dan bentuk tulang terpelihara
-         Resonansi suara bertambah.

Sinus dilapisi oleh selaput lendir yang terdiri dari sel-sel penghasil lendir dan silia. Partikel kotoran yang masuk ditangkap oleh lendir lalu disapu oleh silia ke rongga hidung. Pengaliran dari sinus sangat peka terhadap infeksi dan peradangan (sinusitis).
Morfologi Hidung manusia Mekanisme penciuman Kelainan Pada Indera penciuman :
1)      Bulbus OlfaktoriusBulbus Olfaktorius, Bulbus olfaktoriusBulbus olfaktorius adalah sistemadalah sistem saraf kranial yang terdapat padasaraf kranial yang terdapat pada otak yang berfungsi sebagaiotak yang berfungsi sebagai pengatur sistem penciumanpengatur sistem penciuman manusia.
2)      Rongga hidung (nasal cavity) adalah bagian dari hidung yang berfungsi untuk mengalirkan udara dari luar ke tenggorokan menuju paru paru. Rongga hidung ini dimenuju paru paru. Rongga hidung ini di hubungkan dengan bagian belakang tenggorokan. Rongga hidung di pisahkan oleh langit-langit mulut kita yang di sebut dengan.
3)      Struktur konka, Struktur konka yang berfungsi terhadap udara luar karena strukturnyayang berlapis Sel silia yang berperan untuk mlemparkan benda asing ke luar dalam usaha untuk membersihkan jalan luar napas.
4)      Rongga Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi kanan dan kiri oleh pembagi vertikal kanan dan kiri yang sempit, yang disebut septum.
5)      NostrilNostril Hidung manusia di bagi menjadi dua bagian rongga yang sama besar yang di sebut dengan Nostril. Dinding pemisah di sebut dengan septum, septum terbuat dari tulang yang sangat tipis. Rongga hidung di lapisi dengan rambut dan membran yang mensekresi lendir lengket.
6)      Membran Mukosa, Membran Mukosa Mucous membrane atau dikenal juga dengan sebutan membran mukosa adalah Selaput yang berfungsi mengahangatkan udara dan melembabkannya. berfungsi untuk membuat mucus (lendir atau ingus) yang berguna untuk menangkap debu, bakteri, dan partikel- partikel kecil lainnya yang dapat merusak paru-paru.
7)      Lendir di sekresi secara terus-menerus oleh sel-sel goblet yang melapisi permukaan mukosa dan bergerak ke belakang ke nasofaring oleh gerakan silia. Rongga hidung dimulai dari Vestibulum, yakni, bagian anterior ke bagian posteriorposterior yang yang berbatasan dengan nasofaring.
8)      olfaktorius di bulbus, Indera bau bergerak lewat traktus olfaktorius dg perantaraan stasiun penghubung hingga mencapai daerah penerima akhir dlm pusat olfaktorius pd lobus temporalis di otak besar tempat penafsiran bau tsb.
9)      RINITIS ALERGI Adalah reaksi berlebihan (hipersensitif) pada rongga hidung karena kontak dengan bahan alergen yang ditandai dengan pilek, bersin-bersin (kadang bersin berkepanjangan) dan hidung buntu. Dengan faktor penyebab antara lain: Bahan makanan-minuman.
10)  POLIP HIDUNG Polip hidung terjadi karena munculnya jaringan lunak pada rongga hidung yang berwarna putih atau keabuan. Jaringan ini bisa diamati langsung dengan mata telanjang setelah lubang hidung diperbesar dengan alat spekulum hidung. Polip hidung biasanya menyerang orang dewasa yang kemungkinan disebabkan oleh karena reaksi hipersensitif atau reaksi alergi pada mukosa hidung yang berlangsung lama. Beberapa faktor lain yang meningkatkan kemungkinan terkena polip hidung antara lain sinusitis (radang sinus) yang menahun, iritasi, sumbatan hidung oleh karena kelainan anatomi.
11)  ANGIOFIBROMA JUVENIL Angiofibroma Juvenil adalah tumor jinak pada hidung bagian belakang yang mengandung pembuluh darah. Tumor ini paling sering ditemukan pada anak-anak laki yang sedang mengalami masa puber. Tumor ini tidak ganas, tetapi dapat merusak jaringan pada lapisan hidung dan sering menyebabkan pendarahan hidung (epistaksis, mimisan). Jika tumbuh membesar, tumor bisa meluas ke jaringan di sekitarnya, kantung mata atau rongga kranial (rongga yang berisi otak).
12)  RINITIS ATROFI Rinitis atrofiRinitis atrofi yang disebut juga rinitis sika, rinitis kering, sindrom hidung-terbuka, atau ozaenaozaena adalah penyakit hidung kronik yang ditandai atrofi progresif mukosa hidung dan tulang penunjangnya disertai pembentukan sekret yang kental dan tebal yang cepat mengering membentuk krusta, menyebabkan obstruksi hidung, anosmia, dan mengeluarkan bau busuk.

2.5  Telinga sebagai Pendengar
Telinga merupakan organ untuk pendengaran dan keseimbangan, yang terdiri  dari telinga luar, telinga tengah, dan teliga dalam. Telinga luar menangkap gelombang suara yang dirubah menjadi energi mekanis oleh telingah tengah. Telinga tengah merubah energi mekanis menjadi gelombang syaraf, yang kemudian dihantarkan ke otak. Telingah dalam juga membantu menjaga keseimbangan tubuh. Telingah dibagi menjadi tiga bagian:
1.     Telingah luar
Telingah luar terdiri dari daun telingah (pinna atau aurikel) dan saluran telingah (meatus auditorius eksternus). Telingah luar merupakan telingah rawan (kartilago) yang dilapisi oleh kulit, daun telingah kaku tetapi juga lentur. Suara yang ditangkap oleh daun telingah mengalir melalui saluran telingah ke gendang telingah. Gendang telingah adalah selaput tipis yang dilapisi oleh kulit, yang memisahkan telingah tengah dan telingah luar.

2.     Telingah tengah
Telingah tengah terdiri dari gendang teligah (membran timpani)  dan sebuah ruang kecil berisi udarah yang memiliki 3 tulang kecil yang menghubungkan gendang telinga dengan telinga dalam. Ketiga tulang tersebut adalah:

§  Tulang maleus (bentuknya seperti palu,melekat pada gendang telinga).
§  Tulang inkus (menghubungkan maleus dan stapes)
§  Tulang stapes (melekat pada jendela oval di pintu masuk ke telinga dalam). Getaran dari gendang teingah diperkuat secara mekanik oleh tulang-tulang tersebut dan dihantarkan ke jendela ovul.

Telingah tengah juga memiliki 2 otot yang kecil-kecil:

v Otot tensor timpani (melekat pada maleus dan menjaga agar gendang telingah tetap menempel)
v Otot stapedius (melekat pada stapes dan menstabilkan hubungan antara stapedius dengan jenela ovul) Jika telingah menerima suara yang keras, maka otot stapedius akan berkontraksi sehingga rangkaian tulang-tulang semakin kaku dan hanya sedikit suara yang dihantarkan. Respon ini direfleks akustik, yang membantu melindungi telingah dalam yang rapuh dari kerusakan karena suara. Tuba eustakius adalah saluran kecil yang menghubungkan telingah tengah dengan hidung bagian belakang, yang memungkinkan masuknya udara luar ke dalam telingah tengah. Tuba eustakius membuka ketika kita menelan, sehingga membantu menjaga tekanan udara yang sama pada kedua sisi gendang telinga, yang penting untuk fungsi pendengaran yang normal dan kenyamanan.

3.     Telingah dalam
Telingah dalam adalah (labirin) adalah suatu struktur yang kompleks, yang terdiri dari  bagian utama:
v Koklea (organ pendengaran)
v Kanalis semisirkuler (organ keseimbangan).

 Koklea merupakan saluran berongga yang berbetuk seperti rumah siput, terdiri dari cairan kental dan organ corti, yang mengandung ribuan sel-sel kecil (sel rambut) yang memiliki rambut yang mengarah ke dalam cairan tersebut. Getaran suara yang dihantarkan dari tulang pendengaran di telingah tengah  kejendela oval ke telingah tengah menyebabkan bergetarnya cairan dan sel rambut. Sel rambut yang berbeda memberikan respon terhadap frekuensi suara yang berbeda dan merubahnya menjadi gelombang syaraf.

Gelobang syaraf ini lalu berjalan di sepanjang serat-serat syaraf pengaran yang akan membawanya ke otak.Walaupun ada perlindungan refleks akustik, tetapi suara yang gaduh bisa menyebabkan kerusakan pada sel rambut.
Jika sel rambut rusak dia tidak akan tumbuh kembali. Jika teligah terus menerus menerima suara keras maka bisa terjadi kerusakan sel rambut yang progresif dan berkurangnya pendengaran. Kanalis semisirkuler merupakan 3 saluran yang berisi cairan, yang berfungsi membantu menjaga keseimbangan. Setiap gerakan kepala menyebabkan cairan di dalam saluran bergerak. Gerakan cairan di salah satu saluran bisa lebih besar dari gerakan cairan disaluran lainnya; hal ini tergantung dari arah pergerakan kepala.
Saluran ini juga menganung sel rambut yang memberikan respon terhadap gerakan cairan. Sel rambut ini memprakarsai gelombang saraf yang menyampainkan pesan ke otak, kea arah mana kepala bergerak, sehingga keseimbangan dipertahankan. Jika terjadi infeksi pada kanalis semisirkuler, maka timbul fertigo (perasan berputar).



2.6   Lidah sebagai pengecap
Lidah adalah kumpulan otot angka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara. Struktur lain yang berhubungan dengan lidah sering  disebut ligual, dari bahasa latin lingua atau glossal dari bahasa yunani.
Sebagian besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terletak pada tulang hyiodeus, tulang rahang bawah dan processus styloideus ditulang pelipis. Terdapat dua jenis otot dilidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik. Lidah memiliki permukaan yang kasar  karena adanya tonjolan yang disebut papila. Terdapat 3 jenis papila yaitu:
1)      Papila filiformis (fili=benang); berebtuk seperti benang halus;
2)      Papila sirkumvalata (sirkum=bulat). Berbentuk bulat, tersusun seperti huruf v dibelakang lidah.
3)      Papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur.
Terdapat satu jenis papila yang tidak terdapat pada manusia, yakni papila foliata pada hewan pengerat. Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada dipinggir papila, terdiri dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkkan sel penyokong berfungsi untuk menopang. Namun saat ini banyak peneliti yang memasukkan rasa  kelima yaitu gurih atau sedap yang ditenukan pada makanan  yang kebanyakan protein pada daging, ikan dan sebagainya. Rasa-ras dasar ini dapat berevolusi ehingga kita dapat merasakan rasa busuk atau beracun dari rasa pahit dan aman. Rasa manis membantu kita untuk mengenal makanan yang menyehatkan atau kaya kalori, rasa asin diperluakan untuk setiap fungsi tubuh, dan rasa gurih dapat membantu kita mengidentivikasikan makanan yang kaya akan protein. Ada beberapa orang yang mempunyai ´’ dunia rasa” yang berbeda-beda, misalnya ada yang menyuki pedes, ataupun yang tidak ada. Itu semua dipengaruhi oleh faktor genetis yang berbeda-beda dan budaya sendiri. Parah penelitih telah membuktika bahwa di Amerika masyarakatnya adalah supertaster yang merasakan cabe, Jahe sangat pedas sekalih begitu juga dengan gula merakka merasakan sangat nanis sakali. Berbeda dengan Taster, mereka merasakan jahe dan cabe biasa saja begitu juga dengan rasa yang lain. Ini disebabkan oleh jumlah papila yang berbeda.
Selain berfungsi pada mekanisme pencernaan atau pengucapan, lidah manusia memiliki penggunaan lain. Lidah berperan pada salah satu bentuk ciuman yang dikenal dengan french kissing atau ciuman perancis. Lidah digunakan pula untuk tindakan menjilat pada manusia dan hewan mamalia. Lidah dapat menjadi tempat  untuk pendidikan pada beberapa kebudayaan masyarakat. Tindik lidah sudah ada sejak masa kuno dan kini smakin meningkat pada kebudaan barat terutama pada kebudayaan remaja. Lidah digunakan pada beberapa tindakan  lain seperti meniup  permen karet dan bersiul.
2.6.1 Lidah Putih
Titik-titik atau bagian putih pada lidah dapat menjadi tanda-tanda beberapa kondisi medis:
·        Efek samping dari antibiotik
·        Candidiasis
·        Debauch
·        Dehidrasi
·        Leukoplakia
·        Keratosis faringis
Air liur, air ludah, atau saliva adalah cairan bening yang dihasilkan dalam mulut manusia dan beberapa jenis hewan.



BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Seluruh organ tubuh manusia mempunyai masing-masing fungsi , khususnya organ-organ panca indra yaitu , mata , hidung , telinga , lidah, dan kulit. Bila salah satu organ panca indra kita tidak berfungsi bisa dikatakan cacat . setelah kita banyak membahas tentang panca indra diatas , barulah kita tau apa penyebab organ tidak berfungsi dengan baik.
3.2  Saran
Bagi para pembaca yang telah membaca makalah ini kiranya dapat memberikan saran/kritikan serta masukan yang berarti pada perbaikan selanjutnya supaya makalah ini menjadi makalah yang sempurna. Dan selaku umat manusia ciptaan Allah Swt hendaklah kita bersyukur atas semua nikmat yang diberikannya kepada kita sehingga kita bisa menikmati hidup didunia ini .











DAFTAR PUSTAKA
Jeremy P.T dkk. 2007. A Glance Fisiologi. Jakarta : Erlangga.
Wikipedia. 2013. Sistem Penglihatan (Online).Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_penglihatan[22 Oktober 2013] Anonymous. 2013.
Anatomi dan Fisiologi Indra Penglihatan (Online). Tersedia : http://4sinaps.blogspot.com/2013/01/anatomi-dan-fisiologi-mata.html [23 Oktober 2013.
Pearce, E.C. 2006. Anatomy & Physiology for Nurse. ( Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis). Cetakan ke-28. Alih bahasa: Sri Yuliani Handoyo. Jakarta: PT Gramedia.
Wikipedia. 2013. Penyakit Mata ( Online).Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/kategori [22 Oktober 2013]

Tidak ada komentar: