Label

Kamis, 25 Desember 2014

KELUARGA BERENCANA ALAMI

BAB I
PENDAHULUAN


1.1                Latar Belakang
Metode keluarga berencana alami telah banyak digunakan dimasa lalu oleh berbagai kelompok agama seperti penganut Katolik Roma. Metode ini dilakukan dengan mengamati peubhan suhu tubuh tetentu yang menandai ovulasi. Dari infomasi ini, pasangan dapat memilih pantang koitus dan menggunakannya sebagai metode keluaga berencana mereka, atau menggunakan masa subur ini untuk melakukan koitus untuk meningkatkan kehamilan, yang disebut dengan kesadaran terhadap kesuburan.
Pada tahun 1930, Ogino di Jepang, dan pada tahun 1933, kranaus di Australia menemukan bahwa konsepsi berlangsung diantara siklus menstruasi, dan masa dari ovulasi ke masa menstruasi berikutnya selalu sama tanpa mempetimbangkan siklus tersebut.
Pada tahun 1947 Ferin mula-mula mempehatikan bahwa suhu tubuh seorang wanita berubah pada saaat ovulasi. Namun, temuan ini tidak digunakan sampai pada tahun 1964. Drs john dan Evelyn Billings menggunakan temuan inimuntuk merumuskan metode Billings, saat ini dikenal sebagai metode serviks.

1.2                Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Apa itu metode keluarga berencana alami ?
2.      Apa saja metode nya ?
3.      Apa saja kerugian dan keuntungan metode keluarga berencana alami ?
4.      Bagaimanakah keefektivitannya ?

1.3                Tujuan
Mendeskripsikan  tentang cara metode keluarga berencana alami dengan kesadaran terhadap masa subur, dan membantu seorang wanita untuk menentukan masa kehamilan secara cepat dan meningkat


1.4                Manfaat
         Diharapkan kepada mahasisiwi kebidanan untuk mengerti dan memahami tentang metode keluarga berencana alami Kepada masyarakat untuk mengerti dan memahami tentang metode tersebut sehingga menambah wawasan. Dan untuk tenaga kesehatan agar mengerti dan memahami tentang metode keluaga berencana alami.










BAB II
PEMBAHASAN


2.1       Keluarga Berencana Alami
Metode keluarga berencana alami sebelumnya disebut pantang berkala, masa aman dan metode irama. Belakangan ini metode tersebut dipromosikan kepada wanita sebagai suatu metode kesadaran terhadap kesuburan,dan dengan seiring waktu wanita banyak menunda kehamilan, metode ini menjadi pilihan yang semakin popular
Ada empat metode utama keluaga berencana alami dan kesadaran terhadap kesuburan :
1.      Metode suhu tubuh
2.      Metode lendir seviks (metode billings)
3.      Metode kalender
4.      Kombinasi kalender
Semua metode ini membantu wanita untuk mengenali waktu terjadinya ovulasi. Ovulai biasanya terjadi diantara hari ke-12 dan ke-16 sebelum masa menstruasi berikutnya. Ovum masih mampu dibuahi selama 12-24 jam, sementara spema mampu membuahi ovum selama 3-5 hari dan kadang mampu bertahan hidup sampai 7 hari dalam uterus.

2.3       Metode Keluarga Berencana Alami
1.      metode suhu tubuh
Metode suhu tubuh dilakukan dengan wanita mengukur suhu tubuhnya setiap hari untuk mengetahui suhu tubuh basalnya. Setelah ovulasi, suhu tubuh basal (BBT/basal body temperature ) akan sedikit turun dan kemudian naik sebesar 0,2-0,4 C dan menetap sampai masa ovulasi berikutnya. Ia harus menguku suhu tubuhnya terlebih dahulu sebelum makan dan minum karena akan mempengaruhi suhu tubuh basal. Termometer yang digunakan juga harus merupakan termometer ovulasi yang dikalibrasi dalam ukuran 1/10derajat diantara entang 35 derajat celcius dan 39 derajat celcius dan membutuhkan waktu sekitar 45 detik baru dibaca. Suhu dapat diukur per oral, per vagina atau pe rectal.
2.      Metode lendir serviks
Metode lender serviks dilalukukan dengan wanita mengamati lender seviksnya setiap hari. Lendi bervariasi selama siklus. Setelah menstuasi, ada sedikit lendir serviks dan ini sering kali disebut sebagi “kering” . mungkin tidak ada lender serviks atau mungkin terlihat lengket dan jika di rentangkan di antara dua jari, akan putus. Ketika ovum mulai matang, jumlah estrogen yang dihasilkan meningkat, yang menyebabkan peningkatan lendir serviks. Hal ini menandai permulaan masa subur. Kadar estrogen terus naik sebelum terjadi ovulasi dan jumlah lender seviks meningkat, menjadi jenih dan melar, apabila dipegang diantara dua jari lender dapat direnggangkan dengan mudah tanpa terputus. Lender ini terlihat seperti putih telur mentah dan di sebut lender subur.hari terakhir lender jenis ini disebut hari puncak lender yang hanya dapat didentifikasi secara restopektif. Empat hari setelah hari puncak, lender tersebut menjadi kental,lengket,dan keruh dan disebut sebagai masa tidak subur.

3.      Metode kalender
Metode kalender dilakukan dengan wanita untuk mendeteksi masa suburnya, yang biasanya 12-16 hari sebelum hari petama masa menstuasi berikutnya. Metode ini didasarkan pada pehitungan mundur siklus menstuasi wanita selama periode 6-12 bulan siklus yang tercatat.

4.      Kombinasi metode
Metode ini seing disebut sebagai metode simpto-temal atau metode cek ganda dan menggabungkan metode suhu tubuh, kelnder, dan lender serviks, yang menyebabkan metode ini lebih efektif sebagai kontrasepsi . wanita juga di dorong mengamati perubahan serviks mereka atau tertutup. Selama permulaan siklus saat kadar estrogen dan progesteron menurun, serviks terletak rendah di vagina dan dapat dengan mudah di raba. Ostium serviks tertutup, dan serviks terasa pada saat di sentuh. Ketika kadar estrogen naik, serviks berubah pada hari puncak lender, teraba lunak, pada saat ini ostium sulit di raba. Setelah ovulasi, seviks kembali ke keadaan nya semula, terletak jauh di bawah, dan teraba lebih padat dari ostium tertutup. Wanita dianjukan mengamati dan mencatat perubahan mood dan nyeri tekan pada payudara yang biasanya terjadi dibagian akhir siklus tersebut. Ia akan merasakan nyeri akibat ovulasi (mittelschmerz) dan pendarahan pada pertengahan siklus.

2.3       Keuntungan dan Kerugian Metode Keluarga Berencana  Alami

Keuntungan metode keluarga berencana alami :
Ø  Setelah dipelajari, metode ini berada dalam kendali pasangan
Ø  Tidak mahal (kecuali metode kontrasepsi pibadi)
Ø  Dapat digunakan untuk meningkatkan kehamilan
Ø  Meningkatkan pengetahuan pasangan mengenai perubahan pada tubuh dan kesuburan
Ø  Tidak ada efek samping fisik
Ø  Diterima oleh beberapa keyakinan agama dan budaya.

Kerugian metode keluarga berencana alami :
Ø  Membutuhkan motivasi
Ø  Perlu diajarkan oleh spesialis keluarga berencana alami
Ø  Membutuhkan pengamatan dan pencatatan peubahan pada tubuh
Ø  Memerlukan waktu untuk mempelajarinya sehingga membutuhkan suatu periode pantang.

2.4       Efektifitas
            Efektifitas metode keluaga berencana alami adalah 80-90 % jika penggunaannya cermat.










BAB III
PENUTUP
3.1       Kesimpulan
Metode keluarga berencana alami telah banyak digunakan dimasa lalu oleh berbagai kelompok agama seperti penganut Katolik Roma. Metode ini dilakukan dengan mengamati peubhan suhu tubuh tetentu yang menandai ovulasi. Dari infomasi ini, pasangan dapat memilih pantang koitus dan menggunakannya sebagai metode keluaga berencana mereka, atau menggunakan masa subur ini untuk melakukan koitus untuk meningkatkan kehamilan, yang disebut dengan kesadaran terhadap kesuburan.

3.2       Saran
            Seorang bidan harus mengerti dan harus mempelajari tentang metode-motode tersebut agar jika ada pasien yang menanyakan tentang keluarga berencana alami bidan dapat menjelaskan apa itu metode keluaga berencana alami.







DAFTAR PUSTAKA

Everett, Suzanne.(2005).kontrasepsi dan kesehatan seksual repoduktif.Jakarta:kedokteran EGC.



Tidak ada komentar: