BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Metode keluarga berencana alami telah banyak
digunakan dimasa lalu oleh berbagai kelompok agama seperti penganut Katolik
Roma. Metode ini dilakukan dengan mengamati peubhan suhu tubuh tetentu yang
menandai ovulasi. Dari infomasi ini, pasangan dapat memilih pantang koitus dan
menggunakannya sebagai metode keluaga berencana mereka, atau menggunakan masa
subur ini untuk melakukan koitus untuk meningkatkan kehamilan, yang disebut
dengan kesadaran terhadap kesuburan.
Pada tahun 1930, Ogino di Jepang, dan pada tahun
1933, kranaus di Australia menemukan bahwa konsepsi berlangsung diantara siklus
menstruasi, dan masa dari ovulasi ke masa menstruasi berikutnya selalu sama
tanpa mempetimbangkan siklus tersebut.
Pada tahun 1947 Ferin mula-mula mempehatikan bahwa
suhu tubuh seorang wanita berubah pada saaat ovulasi. Namun, temuan ini tidak
digunakan sampai pada tahun 1964. Drs john dan Evelyn Billings menggunakan
temuan inimuntuk merumuskan metode Billings, saat ini dikenal sebagai metode
serviks.
1.2
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Apa
itu metode keluarga berencana alami ?
2. Apa
saja metode nya ?
3. Apa
saja kerugian dan keuntungan metode keluarga berencana alami ?
4. Bagaimanakah
keefektivitannya ?
1.3
Tujuan
Mendeskripsikan
tentang cara metode keluarga berencana alami dengan kesadaran terhadap
masa subur, dan membantu seorang wanita untuk menentukan masa kehamilan secara
cepat dan meningkat
1.4
Manfaat
Diharapkan kepada mahasisiwi kebidanan
untuk mengerti dan memahami tentang metode keluarga berencana alami Kepada
masyarakat untuk mengerti dan memahami tentang metode tersebut sehingga menambah
wawasan. Dan untuk tenaga kesehatan agar mengerti dan memahami tentang metode
keluaga berencana alami.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Keluarga Berencana Alami
Metode keluarga berencana alami sebelumnya disebut
pantang berkala, masa aman dan metode irama. Belakangan ini metode tersebut
dipromosikan kepada wanita sebagai suatu metode kesadaran terhadap
kesuburan,dan dengan seiring waktu wanita banyak menunda kehamilan, metode ini
menjadi pilihan yang semakin popular
Ada empat metode utama keluaga berencana alami dan
kesadaran terhadap kesuburan :
1. Metode
suhu tubuh
2. Metode
lendir seviks (metode billings)
3. Metode
kalender
4. Kombinasi
kalender
Semua metode ini membantu wanita untuk mengenali
waktu terjadinya ovulasi. Ovulai biasanya terjadi diantara hari ke-12 dan ke-16
sebelum masa menstruasi berikutnya. Ovum masih mampu dibuahi selama 12-24 jam,
sementara spema mampu membuahi ovum selama 3-5 hari dan kadang mampu bertahan
hidup sampai 7 hari dalam uterus.
2.3 Metode Keluarga Berencana Alami
1. metode
suhu tubuh
Metode
suhu tubuh dilakukan dengan wanita mengukur suhu tubuhnya setiap hari untuk
mengetahui suhu tubuh basalnya. Setelah ovulasi, suhu tubuh basal (BBT/basal
body temperature ) akan sedikit turun dan kemudian naik sebesar 0,2-0,4 C dan
menetap sampai masa ovulasi berikutnya. Ia harus menguku suhu tubuhnya terlebih
dahulu sebelum makan dan minum karena akan mempengaruhi suhu tubuh basal.
Termometer yang digunakan juga harus merupakan termometer ovulasi yang
dikalibrasi dalam ukuran 1/10derajat diantara entang 35 derajat celcius dan 39
derajat celcius dan membutuhkan waktu sekitar 45 detik baru dibaca. Suhu dapat
diukur per oral, per vagina atau pe rectal.
2. Metode
lendir serviks
Metode
lender serviks dilalukukan dengan wanita mengamati lender seviksnya setiap
hari. Lendi bervariasi selama siklus. Setelah menstuasi, ada sedikit lendir
serviks dan ini sering kali disebut sebagi “kering” . mungkin tidak ada lender
serviks atau mungkin terlihat lengket dan jika di rentangkan di antara dua
jari, akan putus. Ketika ovum mulai matang, jumlah estrogen yang dihasilkan
meningkat, yang menyebabkan peningkatan lendir serviks. Hal ini menandai
permulaan masa subur. Kadar estrogen terus naik sebelum terjadi ovulasi dan
jumlah lender seviks meningkat, menjadi jenih dan melar, apabila dipegang
diantara dua jari lender dapat direnggangkan dengan mudah tanpa terputus.
Lender ini terlihat seperti putih telur mentah dan di sebut lender subur.hari
terakhir lender jenis ini disebut hari puncak lender yang hanya dapat didentifikasi
secara restopektif. Empat hari setelah hari puncak, lender tersebut menjadi
kental,lengket,dan keruh dan disebut sebagai masa tidak subur.
3. Metode
kalender
Metode
kalender dilakukan dengan wanita untuk mendeteksi masa suburnya, yang biasanya
12-16 hari sebelum hari petama masa menstuasi berikutnya. Metode ini didasarkan
pada pehitungan mundur siklus menstuasi wanita selama periode 6-12 bulan siklus
yang tercatat.
4. Kombinasi
metode
Metode
ini seing disebut sebagai metode simpto-temal atau metode cek ganda dan
menggabungkan metode suhu tubuh, kelnder, dan lender serviks, yang menyebabkan
metode ini lebih efektif sebagai kontrasepsi . wanita juga di dorong mengamati
perubahan serviks mereka atau tertutup. Selama permulaan siklus saat kadar
estrogen dan progesteron menurun, serviks terletak rendah di vagina dan dapat
dengan mudah di raba. Ostium serviks tertutup, dan serviks terasa pada saat di
sentuh. Ketika kadar estrogen naik, serviks berubah pada hari puncak lender,
teraba lunak, pada saat ini ostium sulit di raba. Setelah ovulasi, seviks
kembali ke keadaan nya semula, terletak jauh di bawah, dan teraba lebih padat
dari ostium tertutup. Wanita dianjukan mengamati dan mencatat perubahan mood
dan nyeri tekan pada payudara yang biasanya terjadi dibagian akhir siklus
tersebut. Ia akan merasakan nyeri akibat ovulasi (mittelschmerz) dan pendarahan
pada pertengahan siklus.
2.3 Keuntungan dan Kerugian Metode Keluarga
Berencana Alami
Keuntungan metode keluarga berencana alami :
Ø Setelah
dipelajari, metode ini berada dalam kendali pasangan
Ø Tidak
mahal (kecuali metode kontrasepsi pibadi)
Ø Dapat
digunakan untuk meningkatkan kehamilan
Ø Meningkatkan
pengetahuan pasangan mengenai perubahan pada tubuh dan kesuburan
Ø Tidak
ada efek samping fisik
Ø Diterima
oleh beberapa keyakinan agama dan budaya.
Kerugian metode keluarga berencana alami :
Ø Membutuhkan
motivasi
Ø Perlu
diajarkan oleh spesialis keluarga berencana alami
Ø Membutuhkan
pengamatan dan pencatatan peubahan pada tubuh
Ø Memerlukan
waktu untuk mempelajarinya sehingga membutuhkan suatu periode pantang.
2.4 Efektifitas
Efektifitas metode
keluaga berencana alami adalah 80-90 % jika penggunaannya cermat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode keluarga berencana alami telah banyak
digunakan dimasa lalu oleh berbagai kelompok agama seperti penganut Katolik
Roma. Metode ini dilakukan dengan mengamati peubhan suhu tubuh tetentu yang
menandai ovulasi. Dari infomasi ini, pasangan dapat memilih pantang koitus dan
menggunakannya sebagai metode keluaga berencana mereka, atau menggunakan masa
subur ini untuk melakukan koitus untuk meningkatkan kehamilan, yang disebut
dengan kesadaran terhadap kesuburan.
3.2 Saran
Seorang bidan harus
mengerti dan harus mempelajari tentang metode-motode tersebut agar jika ada
pasien yang menanyakan tentang keluarga berencana alami bidan dapat menjelaskan
apa itu metode keluaga berencana alami.
DAFTAR PUSTAKA
Everett,
Suzanne.(2005).kontrasepsi dan kesehatan
seksual repoduktif.Jakarta:kedokteran EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar