BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Mahasiswa
AKBID Muhammadiyah sebaiknya
tidak hanya mampu dalam menolong
ibu melahirkan tetapi diharapkan juga ahli dalam membuat karya ilmiah. Dengan
membuat tulisan karya ilmiah ini maka berbagai pemikiran, pengalaman, yang
dapat di informasikan dalam masyarakat kita. Salah satu dari mata kuliah Asuhan
Kebidanan pada Masa Kehamilan dengan judul “Anatomi Fisiologi Organ Reproduksi
Wanita”. Dengan menulis makalah ini maka kita telah ikut mendokumentasikan pengetahuan
dan berbagi ilmu dengan orang lain.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Jelaskan
bentuk-bentuk dari panggul!
2.
Jelaskan
genetalia eksterna dan genetalia interna!
3.
Jelaskan
siklus menstruasi!
1.3 Tujuan
1.
Supaya kita dapat
menjelaskan perubahan ibu hamil di bagian bentuk
panggul
2.
Dapat mengetahui
perubahan-perubahannya pada ibu hamil
3.
Dapat memahaminya siklus menstruasi secara jelas
1.4 Manfaat
Untuk lebih peduli dengan ibu hamil dan
dapat mengetahui perubahan dalam sistem reproduksinya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PANGGUL
1. Bagian-bagian
panggul
Panggul
terdiri atas :
-
Tulang koksa yang
terdiri atas tiga tulang yang masing-masing berjumlah dua buah, yaitu tulang
ilium, iscium dan pubis
-
Tulang sacrum satu
buah
-
Tulang koksigis satu
buah
Tulang-tulang
ini saling berhubungan satu sama lain melalui artikulasio. Pada bagian depan
terdapat artikulasi yang terletak diantara kedua os.pubis, yang disebut
simpisis. pada bagian belakang terdapat hubungan atau artikulasio antara os. sakrum
dengan os. ilium yang disebut artikulasio sakroiliaka. Dibawah terdapat
hubungan antara os. sakrum dengan os. koksigis yang disebut artikulasio
sakrokoksigea. Diluar kehamilan, artikulasio hanya memungkinkan mengalami
sedikit pergeseran, tetapi pada kehamilan dan persalinan mengalami pergeseran yang
cukup longgar, bahkan pada ujung koksigis dapat bergerak kebelakang sampai 2,5
cm apada proses persalinan.
2. Secara
fungsional
Jika dilihat dari
fungsi panggul, diketahui ada dua besar bagian panggul, yaitu sebagai berikut.
a.
Pelvis
mayor (linea terminalis)
pelvis mayor
adalah bagian pelvis yang terletak diatas linea terminalis, yang disebut pula
sebagai false pelvic.
b.
Pelvis
minor
Pelvis minor
adalah bagian pelvis yang ada disebelah bawah linear terminalis yang disebut
sebagai true pelvic. Bagian ini adalah bagian yang mempunyai peranan penting
dalam oktretik dan harus dikenal serta dinilai dengam cermat untuk dapat
meramalkan gambaran proses persalinan. Bentuk pelvis minor ini menyerupai suatu
saluran yang mempunyai sumbu melengkung kedepan ( sumbu carus).
Bidang atas
saluran bagian ini normalnya akan berbentuk bulat, disebut pintu atas panggul
(pelvic inlet-PAP). Bidan bawah saluran ini bukan merupakan suatu bidang seperi
PAP, akan tetapi terdiri atas 2 bidang yang disebut sebagai pintu bawah panggul
(pelvic otlet-PBP). Diantara kedua pintu ini terdapat ruang panggul (pelvic
cavity). Ruang panggul mempunyai ukuran yang paling luas dibawah PAP dan kemudian memnyempit dibagian tengah dan
menjadi sedikit lebih luas.
3. Pintu
Atas Panggul (PAP)
Merupakan bagian dari pelvis minor
yang terbentuk dari promontarium, os. sacii, linea, dan pinggir atas simfisis.
Jarak antara simfisis ke promontorium kurang lebih 11 cm yang disebut konjugata
vera. Jarak terjauh garis melintang pada PAP adalah 12,5-13 cm yang disebut
diameter tranversa dan konjugata vera dan diteruskan ke linea inominata
ditemukan sebuah diameter oblique dengan ukuran 13 cm.
Dalam obstetrik dikenal ada empat
macam bentuk panggul menurut Caldwell dan moloy, yang masing-masing memiki beberapa
cirri sebagai berikut.
a.
Jenis
ginekoid
Panggul
ini merupakan bentuk yang paling baik
untuk wanita karena dengan bentuk panggul yang hampir bulat sehingga
memungkinkan kepala bayi mengadakan penyesuaian saat proses persalinan. Jenis
ini ditemukan terbanyak pada wanita, kurang lebih 45 %.
b.
Jenis
android
Ciri
khas dari jenis ini adalah bentuk pintu atas panggulnya hampir seperti
segitiga. Panggul jenis ini umumnya yang dimiliki pria, namun ada juga wanita
yang mempunyai panggul jenis ini (15%).
c.
Jenis platipeloid
Panggul
jenis ini merupakan panggul jenis ginekoid, hanya mengalami penyempitan pada
arah muka belakang. Jenis ini ditemukan 5% pada wanita.
d.
Jenis
antehropoid
Panggul
jenis ini mempunyai cirri berupa bentuknya yang lonjong seperti telur. Panggul
jenis ini ditemukan 35% pada wanita.
4. Pintu
Bawah Panggul (PBP, Arcus Pubis)
Pintu Bawah Panggul bukan merupakan suatu bidang datar, tetapi
tersusun atas dua bidang yang masing-masing berbentuk segitiga. Pertama,bidang
yang dibentuk oleh garis antara kedua buah tubera os. Ishcii dengan ujung os.
Sacrum, dan kedua, dibentuk oleh garis antara kedua tuber os. Ishcii dengan
bagian bawah simfisis. Pinggir bawah simfisis berbentuk lengkung kebawah dan
berbentuk sudut (arcus pubis), dalam keadaan normal sudutnya sebesar 90
derajat. Bila kurang dari itu maka kepala bayi akan mengalami kesulitan untuk
lahir.
5. Bidang
Hodge
Bidang-bidang hodge ini dipelajari
untuk mennetukan sampai dimana bagian terndah janin turun dalam proses persalinan.
Bidang hodge tersebut adalah sebagai berikut.
a.
Bidang
hodge I: bidang yang dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas simfisis
dan promontorium
b.
Bidang
hodge II: sejajar hodge I setinggi bagian bawah simfisis.
c.
Bidang
hodge III: sejajar hodge I setinggi spina ischiadika.
d.
Bidang
hodge IV: sejajar hodge I setinggi os. Koksigis.
6. Ukuran-ukuran
Luar Panggul
Ukuran-ukuran panggul ini digunakan
untuk menemukan garis besar bentuk dan ukuran panggul apabila dikombinasikan
dengan pemeriksaan dalam (vaginal tauche-VT). Alat-alat yang dipakai antara
lain jangkar panggul Martin, Collin, Boudeloque, dan sebagainya. Ukuran panggul
luar yang biasa diukur antara lain sebagai berikut.
a.
Distansia
spinarum (24-26 cm)
Jarak
antara kedua spina iliaka anterior superior sinistra dan dekstra.
b.
Distansia
kristarum (terdapat pada Krista iliaka, 28-30 cm)
Jarak
yang terpanjang antara dua tempat yang simetris pada Krista iliaka kanan dan
kiri.
c.
Konjugata
eksterna/boudeloque (18-20 cm)
Merupakan
antara bagian atas simfisis ke prosesus spinosus lumbal ke-5.
d.
Distansia
intertrokantrika
Merupakan
jarak antara kedua trokantermayor.
e.
Distansia
tuberum (10,5 cm)
Jarak
antara tuber ishcii kanan dan kiri. Untuk mengukurnya dipakai jangka panggul osceander.
2.2 Genetalia
Eksterna Dan Interna
1. Genetalia
Eksterna
a.
Mons
Veneris
Bagian ini adalah bagian yang menonjol di atas simfisis dan pada
wanita dewasa di tutupi oleh rambut
pubis.Pertumbuhan rambut di pengaruhi oleh ras dan suku bangsa. Pertumbuhan
rambut di bagian atas melintang sampai sisi atas simfisis, sedangkan batas
bawah sampai dengan anus.
b.
Labia
Mayor (bibir besar)
Bagian ini terdiri atas 2 bagian, yaitu kanan dan kiri.
Bentuknya lonjong dan mengecil ke arah bawah, terisi oleh jaringan lemak yang
serupa dengan yang ada di mons veneris. Kedua labia bertemu pada bagian bawah
dan belakang dan membentuk komissura posterior.
c.
Labia
Minor ( bibir kecil )
Bagian ini merupakan suatu lipatan tipis dari kulit sebelah
dalam labia mayor. Kedua bibir kecil ini bertemu dan membentuk preputium
klitoridis Pada bagian depan ( diatas
klitoris ), dan di bawah membentuk klitorid frenulum klitoridis. Pada bagian
belakang ke dua labia minor juga bertemu dan membentuk fossa navikulare.
d.
Klitoris
Beasr bagian ini kira-kira sebesar biji kacang hijau,tertutup
oleh preputim klitoridis, dan terdiri atas glans klitoridis, korpus klitoridis
dan dua buah krura yang menggantungkan klitoris ke os.pubis. Glans klitoridis
terdiri atas jaringan yang dapat
mengembang, penuh dengan urat saraf sehingga sangat sensitif.
e.
Vulva,
Kelenjar Skene
Bagian ini berbentuk lonjong dengan ukuran yang panjang dari
muka ke belakang. Pada bagian muka dilapisi oleh klitoris,kanan dan kiri oleh
kedua labia minora, dan dibelakang oleh perineum, tidak jauh dari lubang kemih
( orifisium uretra eksternal ) di temukan dua Ostia Skene , di bagian kanan dan
kiri bawahnya. Saluran ini analog dengan kelenjar prostat pada laki-laki.
f.
Orifisium
Uretra
Pada bagian vulva (
1-1,5cm di bawah klitoris ) di temukan orifisium uretra eksterna berbentuk membujur
2-5 mm, dan tidak jarang sukar ditemukan karena tertutup oleh lipatan-lipatan
selaput vagina.
g.
Kelenjar
Bartholini
Pada bagian kiri dan kanan bawah,dekat fossa navikulare terdapat
kelenjar bartholini. Kelenjar ini berdiameter lebih kurang 1cm. Terletak di
bawah otot konstriktor kunni, dan mempunyai saluran kecil panjang 1,5 – 2 cm
yang bermuara di vulva, tidak jauh dari fossa navikulare. Saat koitus, kelenjar
ini mengeluarkan getah lendir.
h.
Introitus
Vagina
Tiap wanita mempunyai introtus vagina dengan bentuk dan ukuran
yang berbeda-beda. Pada seorang virgo ( perawan ) selalu dilindungi oleh labio
minor, jika kedua bibir kecil di buka , barulah terlihat, dan di tutupi oleh
selaput dara ( hymen ).
i.
Perineum
Terletak diantara vulva dan anus panjangnya rata-rata 4 cm.
2. Genetalia Interna
Adalah alat reproduksi wanita yang
terletak didalam rongga pelvis dan
ditompang oleh lantai pelvis.
1)
Vagina
Setelah melewati
introitus vagina, ditemukan suatu saluran yang merupakan penghubung antara
introitus vagina dan uterus, dindingnya terdiri atas lipatan-lipatan otot yang
di sebut rugae. Setelah proses persalinan rugae akan berkurang karena prose
pereganga ketika kelahiran bayi. Panjangnya vagina 9-13 cm. Fungsi vagina
adalah sebagai jalan keluarnya darah menstruasi, tempat masuknya penis dan
sperma yang di ejakulasikan saat koitus , dan sebagai jalan lahir bayi.
2)
Uterus
Uterus merupakan tempat untuk tumbuh dan berkembangnya buah
kehamilan (janin ). Bagian ini berada di dalam rongga panggul dengan letak antefleksi
jika melengkung ke belakang dan anteversi jika melengukung ke depan. Dalam
keadaan tidak hamil uterus memiliki panjang
7 – 7,5 cm , lebar 5,25 cm, dan tebal 2,5 cm bagian uterus terdiri atas
fundus di sebelah proksimal, korpus sebagai bagian terbesar yang berkontraksi,
isthmus merupakan daerah yang kecil memyempit dan serviks atau porsio yang
biasa di sebut sebagai mulut rahim. Mulut rahim merupakan bagian terbawah
uterus sebagai jalan lahir yang mengalami pembukaan saat proses persalinan.
Ada dua bagiab pada
serviks yang merupakan batas antara segmen bawah rahim dan segmen atas rahim.
Dibagian atas terdapat ostium uteri internum yang merupakan batas atas segmen
bawah rahim, dan ostium uteri eksternum yang merupakan bagian terbawah dari segmen
bawah rahim dan menghubungkan uterus dengan vagina. Uterus terdiri atas 3
lapisan yaitu sbb.
a.
Endometrium
: lapisan mukosa disebelah dalam.
b.
Miometrium
: lapisan tengan.
c.
Perimetrium
: lapisan penutup di sebelah luar.
3)
Isthmus
Adalah bagian uterus antara serviks dan korpus uteri yang
merupakan bagian tersempit dari uterus. Dinding belakang uterus seluruhnya
diliputi oleh peritonium viserale yang
membentuk suatu ronggal disebut kavum douglas. Ronggal ini merupakan menjadi
penanda klinis yang penting ketika terjadi suatu penyakit karena rongga akan menonjol jika ada cairan, darah, atau tumor.
4)
Ligamentum
Ligamentum merupakan
jaringan ikat yang berfungsi untuk menyokong uterus agar selalu dalam posisi
yang baik. Beberapa ligamentum tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Ligamentum Cardinale
Terdapat dua bagian ada ligamentum cardinale, yaitu kanan dan
kiri. Berfungsi untuk mencegah agar uterus tidak turun. Terdiri atas jaringan
ikat, berjalan dari serviks dan puncak vagina
kearah lateral dinding pelvis.
b. Ligamentum Uterosakral
Ligamentum uterosakral memiliki dua bagian, kanan dan
kiri.Berfungsi untuk menahan supaya uterus tidak banyak bergerak. Ligamentum
ini terdiri dari jaringan ikat dan serviks pada bagian belakang kearah os. Sakrum kiri dan kanan.
c.
Ligamentum
Rotundum
Terdiri
atas dua bagian,kanan dan kiri.berfungsi untuk menahan uterus agar selalu dalam
posisi antefleksi dan berjalan dari sudut fundus uteri kanan dan kiri kedaerah
ligual kanan dan kiri .kehamilan terkadang menimbulkan rasa sakit di daerah
inguinal ketika ibu melakukan perubahan posisi dari berdiri keduduk yang
terlalu cepat.hal tersebut di karenakan uterus berkontraksi tidak kuat dan
ligamentum rotundum menjadi kencang serta mengadakan tarikan pada daerah
inguinal keluhan yang dirasakan pasien adalah adanya rasa nyeri ketika di
pinggang.pada perabaan teraba jaringa ikat yang mengencang pula.
d.
Ligamentum
latum
Bagian
ini terdiri juga atas dua bagian ,yaitu kanan dan kiri. Ligamentum ini
merupakan bagian yang meliputi tuba,berjalan dari uterus ke arah sisi, dan
tidak banyak mengandung jaringa ikat.pada bagian dorsal terdapat ovarium kanan
dan kiri.ligamentum tidak mempunyai fungsi yang berarti selain untuk memfikasi
uterus.
e.
Ligamentum
infundibulopelvikum
Berfungsi
untuk menahan tuba fallovi agar selalu ada di tempatnya.ligamentum ini barjalan
dari arah infundibulum kedinding pelvis .
f.
Ligamentum
ovarii propium
Terdiri
atas bagian, yaitu kanan dan kiri.
Berfungsi untuk menahan ovarium.
5)
Ovarium (indung
telur)
a. Ukuran
a)
Besarnya
kurang lebih sebesar ibu jari tangan.
b)
Memiliki
panjang 4 cm; lebar dan tebal 1,5 cm
b. Sruktur ovarium terdiri atas :
a)
Korteks (
bagian luar)
Terdapat
folikel primoldial, korpus luteum dan albikans.
b)
Medula (
bagian dalam )
Terdapat
pembuluh darah, limfe sedikit otot polos dan saraf.
c. Ovarium berjumlah dua buah yaitu kanan dan kiri
d. Diperkirakan pada wanita terdapat kira-kira 100.000 folikel primer yang
setiap
bulannya akan dikeluarkan satu atau duan buah.dalam perkembanganya folike
primer akan berubah menjadi folikel da graaf.folikel ini merupakan bagian
terpenting dari ovarium.
e.
Letak dan
posisi ovarium
Pinggir
atasnya berhubungan dengan mesovarium,pinggir bawahnya bebas,permukaan
belakangnya menuju keatas dan belakang,sedangkan permukaan depannya menuju
kebawah dan kedepan.ujung yang dekat pada tuba terletak lebih tinggui dari pada ujung yang dekat pada uterus ,dan tidak
jarang diselubungi oleh beberapa fimbraie dari infundibulum.ujung ovariumyang
rendah berhubungan dengan uterus dan ligamentum ovarii prooium.
6).
Tuba Falopi
Merupakan organ tubuh muskuler dengan
panjang sekitar 12 cm ,dan diameternya antara 3-8 mm.
Terdiri atas :
a)
Pars
interstitialis,terdapat didindinguterus
b)
Pars
isthmika,bagian sempit di medial
c)
Pars
ampularis,agak lebar tempat konsepsi,serta
d)
Infundibulum,bagian
ujung dan ada fimbrae
Bagian
luar tuba diliputi oleh peritoneum viserale yang merupakan bagian dari
ligamentum latum.otot dinding tuba terdiri atas (dari luar ke dalam) otot
longitudinal dan otot sirkuler. Lebih kedalam lagi didapatkan selaput yang
berlipat-lipat dengan beberapa sel khas yang bersekresi dalam bersilia,
berfungsi untuk menyalurkan sel telur atau hasil konsepsi kedalam kapum uteri
dengan arus yang ditimbulkan oleh getaran rambut geter tersebut.
2.3
Siklus menstruasi
Gambar 1. Siklus Menstruasi
Umumnya
siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21
hari dan 30 hari) yaitu sebagai berikut:
Pada
hari 1 sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer
yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada saat tersebut sel oosit primer akan
membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi fase folikel yang matang, folikel ini juga menghasilkan
hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang
keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang
habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogen menghambat pembentukan
FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang
folikel de Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari
ke-14, waktu di sekitar terjadinya fase ovulasi bisa juga disebut fase estrus.
Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk
berubah menjadi badan kuning (Corpus Luteum). Badan kuning menghasilkan
hormon progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya
dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain
itu progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya
korpus luteum mengecil dan menghilang, pembentukan progesteron berhenti
sehingga pemberian nutrisi kepada endometriam terhenti, endometrium menjadi
mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan
(menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh
karena tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan
proses oogenesis kembali.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Panggul
terdiri atas :
-
Tulang koksa yang
terdiri atas tiga tulang yang masing-masing berjumlah dua buah, yaitu tulang
ilium, iscium dan pubis
-
Tulang sacrum satu
buah
-
Tulang koksigis satu
buah
Genetalia
eksterna terdiri dari:Mons Veneris,Labia
Mayor (bibir besar), Labia Minor ( bibir kecil ), Klitoris, Vulva, Kelenjar
Skene, Orifisium Uretra, Kelenjar
Bartholini, Introitus Vagina, Perineum
Genetalia
interna terdiri dari: Vagina, Istmus, Ligamentum, Ovarium, Tuba fallopi
Umumnya
siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21
hari dan 30 hari)
1.2 Saran
Kepada
ibu hamil lebih menjaga kesehatan reproduksinya, mengetahui alat genetalia eksterna dan interna dan
mengetahui siklus menstruasi.
DAFTAR PUSTAKA
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan
Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika.
Kusmiran, Eny. 2011. Kesehatan
Reproduksi Remaja Dan Wanita. Jakarta : Salemba Medika.
Keffener, Linda j. 2008. Sistem
Reproduksi. Jakarta : Erlangga
Yeyen, Ai (dkk). 2009. Diklat
Kuliah Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Jakarta Timur : Trans Info Media.
Sumiaty. 2011. Biologi
Reproduksi Untuk Bidan. Jakarta : Trans Info Media.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar