Label

Kamis, 25 Desember 2014

ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
            Mahasiswa  AKBID  Muhammadiyah  sebaiknya  tidak  hanya mampu dalam menolong ibu melahirkan tetapi diharapkan juga ahli dalam membuat karya ilmiah. Dengan membuat tulisan karya ilmiah ini maka berbagai pemikiran, pengalaman, yang dapat di informasikan dalam masyarakat kita. Salah satu dari mata kuliah Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan dengan judul “Anatomi Fisiologi Organ Reproduksi Wanita”. Dengan menulis makalah ini maka kita telah ikut mendokumentasikan pengetahuan dan berbagi ilmu dengan orang lain.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Jelaskan bentuk-bentuk dari panggul!
2.      Jelaskan genetalia eksterna dan genetalia interna!
3.      Jelaskan siklus menstruasi!
1.3   Tujuan
1.      Supaya kita dapat menjelaskan perubahan ibu hamil di bagian bentuk panggul
2.      Dapat mengetahui perubahan-perubahannya pada ibu hamil
3.      Dapat memahaminya siklus menstruasi secara jelas

1.4   Manfaat
Untuk lebih peduli dengan ibu hamil dan dapat mengetahui perubahan dalam sistem reproduksinya.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  PANGGUL
1.    Bagian-bagian panggul
Panggul terdiri atas :
-            Tulang koksa yang terdiri atas tiga tulang yang masing-masing berjumlah dua buah, yaitu tulang ilium, iscium dan pubis
-            Tulang sacrum satu buah
-            Tulang koksigis satu buah
            Tulang-tulang ini saling berhubungan satu sama lain melalui artikulasio. Pada bagian depan terdapat artikulasi yang terletak diantara kedua os.pubis, yang disebut simpisis. pada bagian belakang terdapat hubungan atau artikulasio antara os. sakrum dengan os. ilium yang disebut artikulasio sakroiliaka. Dibawah terdapat hubungan antara os. sakrum dengan os. koksigis yang disebut artikulasio sakrokoksigea. Diluar kehamilan, artikulasio hanya memungkinkan mengalami sedikit pergeseran, tetapi pada kehamilan dan persalinan mengalami pergeseran yang cukup longgar, bahkan pada ujung koksigis dapat bergerak kebelakang sampai 2,5 cm apada proses persalinan.
2.    Secara fungsional
         Jika dilihat dari fungsi panggul, diketahui ada dua besar bagian panggul, yaitu sebagai berikut.
a.       Pelvis mayor (linea terminalis)
            pelvis mayor adalah bagian pelvis yang terletak diatas linea terminalis, yang disebut pula sebagai false pelvic.
b.      Pelvis minor
            Pelvis minor adalah bagian pelvis yang ada disebelah bawah linear terminalis yang disebut sebagai true pelvic. Bagian ini adalah bagian yang mempunyai peranan penting dalam oktretik dan harus dikenal serta dinilai dengam cermat untuk dapat meramalkan gambaran proses persalinan. Bentuk pelvis minor ini menyerupai suatu saluran yang mempunyai sumbu melengkung kedepan ( sumbu carus).
            Bidang atas saluran bagian ini normalnya akan berbentuk bulat, disebut pintu atas panggul (pelvic inlet-PAP). Bidan bawah saluran ini bukan merupakan suatu bidang seperi PAP, akan tetapi terdiri atas 2 bidang yang disebut sebagai pintu bawah panggul (pelvic otlet-PBP). Diantara kedua pintu ini terdapat ruang panggul (pelvic cavity). Ruang panggul mempunyai ukuran yang paling luas dibawah PAP  dan kemudian memnyempit dibagian tengah dan menjadi sedikit lebih luas.

3.    Pintu Atas Panggul (PAP)
            Merupakan bagian dari pelvis minor yang terbentuk dari promontarium, os. sacii, linea, dan pinggir atas simfisis. Jarak antara simfisis ke promontorium kurang lebih 11 cm yang disebut konjugata vera. Jarak terjauh garis melintang pada PAP adalah 12,5-13 cm yang disebut diameter tranversa dan konjugata vera dan diteruskan ke linea inominata ditemukan sebuah diameter oblique dengan ukuran 13 cm.
            Dalam obstetrik dikenal ada empat macam bentuk panggul menurut Caldwell dan moloy, yang masing-masing memiki beberapa cirri sebagai berikut.
a.       Jenis ginekoid
Panggul ini merupakan  bentuk yang paling baik untuk wanita karena dengan bentuk panggul yang hampir bulat sehingga memungkinkan kepala bayi mengadakan penyesuaian saat proses persalinan. Jenis ini ditemukan terbanyak pada wanita, kurang lebih 45 %.
b.      Jenis android
Ciri khas dari jenis ini adalah bentuk pintu atas panggulnya hampir seperti segitiga. Panggul jenis ini umumnya yang dimiliki pria, namun ada juga wanita yang mempunyai panggul jenis ini (15%).
c.       Jenis platipeloid
Panggul jenis ini merupakan panggul jenis ginekoid, hanya mengalami penyempitan pada arah muka belakang. Jenis ini ditemukan 5% pada wanita.
d.      Jenis antehropoid
Panggul jenis ini mempunyai cirri berupa bentuknya yang lonjong seperti telur. Panggul jenis ini ditemukan 35% pada wanita.

4.      Pintu Bawah Panggul (PBP, Arcus Pubis)
            Pintu Bawah Panggul bukan merupakan suatu bidang datar, tetapi tersusun atas dua bidang yang masing-masing berbentuk segitiga. Pertama,bidang yang dibentuk oleh garis antara kedua buah tubera os. Ishcii dengan ujung os. Sacrum, dan kedua, dibentuk oleh garis antara kedua tuber os. Ishcii dengan bagian bawah simfisis. Pinggir bawah simfisis berbentuk lengkung kebawah dan berbentuk sudut (arcus pubis), dalam keadaan normal sudutnya sebesar 90 derajat. Bila kurang dari itu maka kepala bayi akan mengalami kesulitan untuk lahir.
5.      Bidang Hodge
            Bidang-bidang hodge ini dipelajari untuk mennetukan sampai dimana bagian terndah janin turun dalam proses persalinan. Bidang hodge tersebut adalah sebagai berikut.
a.       Bidang hodge I: bidang yang dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas simfisis dan promontorium
b.      Bidang hodge II: sejajar hodge I setinggi bagian bawah simfisis.
c.       Bidang hodge III: sejajar hodge I setinggi spina ischiadika.
d.      Bidang hodge IV: sejajar hodge I setinggi os. Koksigis.

6.      Ukuran-ukuran Luar Panggul
            Ukuran-ukuran panggul ini digunakan untuk menemukan garis besar bentuk dan ukuran panggul apabila dikombinasikan dengan pemeriksaan dalam (vaginal tauche-VT). Alat-alat yang dipakai antara lain jangkar panggul Martin, Collin, Boudeloque, dan sebagainya. Ukuran panggul luar yang biasa diukur antara lain sebagai berikut.
a.       Distansia spinarum (24-26 cm)
Jarak antara kedua spina iliaka anterior superior sinistra dan dekstra.
b.      Distansia kristarum (terdapat pada Krista iliaka, 28-30 cm)
Jarak yang terpanjang antara dua tempat yang simetris pada Krista iliaka kanan dan kiri.
c.       Konjugata eksterna/boudeloque (18-20 cm)
Merupakan antara bagian atas simfisis ke prosesus spinosus lumbal ke-5.
d.      Distansia intertrokantrika
Merupakan jarak antara kedua trokantermayor.
e.       Distansia tuberum (10,5 cm)
Jarak antara tuber ishcii kanan dan kiri. Untuk mengukurnya dipakai jangka panggul osceander.

2.2  Genetalia Eksterna Dan Interna

1.      Genetalia Eksterna
a.       Mons Veneris
Bagian ini adalah bagian yang menonjol di atas simfisis dan pada wanita dewasa di tutupi  oleh rambut pubis.Pertumbuhan rambut di pengaruhi oleh ras dan suku bangsa. Pertumbuhan rambut di bagian atas melintang sampai sisi atas simfisis, sedangkan batas bawah sampai dengan anus.
b.      Labia Mayor (bibir besar)
Bagian ini terdiri atas 2 bagian, yaitu kanan dan kiri. Bentuknya lonjong dan mengecil ke arah bawah, terisi oleh jaringan lemak yang serupa dengan yang ada di mons veneris. Kedua labia bertemu pada bagian bawah dan belakang dan membentuk komissura posterior.
c.       Labia Minor ( bibir kecil )
Bagian ini merupakan suatu lipatan tipis dari kulit sebelah dalam labia mayor. Kedua bibir kecil ini bertemu dan membentuk preputium klitoridis  Pada bagian depan ( diatas klitoris ), dan di bawah membentuk klitorid frenulum klitoridis. Pada bagian belakang ke dua labia minor juga bertemu dan membentuk fossa navikulare.
d.      Klitoris
Beasr bagian ini kira-kira sebesar biji kacang hijau,tertutup oleh preputim klitoridis, dan terdiri atas glans klitoridis, korpus klitoridis dan dua buah krura yang menggantungkan klitoris ke os.pubis. Glans klitoridis terdiri atas  jaringan yang dapat mengembang, penuh dengan urat saraf sehingga sangat sensitif.
e.       Vulva, Kelenjar Skene
Bagian ini berbentuk lonjong dengan ukuran yang panjang dari muka ke belakang. Pada bagian muka dilapisi oleh klitoris,kanan dan kiri oleh kedua labia minora, dan dibelakang oleh perineum, tidak jauh dari lubang kemih ( orifisium uretra eksternal ) di temukan dua Ostia Skene , di bagian kanan dan kiri bawahnya. Saluran ini analog dengan kelenjar prostat pada laki-laki.
f.       Orifisium Uretra
Pada bagian vulva  ( 1-1,5cm di bawah klitoris ) di temukan orifisium uretra eksterna berbentuk membujur 2-5 mm, dan tidak jarang sukar ditemukan karena tertutup oleh lipatan-lipatan selaput vagina.
g.      Kelenjar Bartholini
Pada bagian kiri dan kanan bawah,dekat fossa navikulare terdapat kelenjar bartholini. Kelenjar ini berdiameter lebih kurang 1cm. Terletak di bawah otot konstriktor kunni, dan mempunyai saluran kecil panjang 1,5 – 2 cm yang bermuara di vulva, tidak jauh dari fossa navikulare. Saat koitus, kelenjar ini mengeluarkan getah lendir.
h.      Introitus Vagina
Tiap wanita mempunyai introtus vagina dengan bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Pada seorang virgo ( perawan ) selalu dilindungi oleh labio minor, jika kedua bibir kecil di buka , barulah terlihat, dan di tutupi oleh selaput dara ( hymen ).
i.        Perineum
Terletak diantara vulva dan anus panjangnya rata-rata 4 cm.
2.  Genetalia Interna
            Adalah alat reproduksi wanita yang terletak  didalam rongga pelvis dan ditompang oleh lantai pelvis.
1)      Vagina
     Setelah melewati introitus vagina, ditemukan suatu saluran yang merupakan penghubung antara introitus vagina dan uterus, dindingnya terdiri atas lipatan-lipatan otot yang di sebut rugae. Setelah proses persalinan rugae akan berkurang karena prose pereganga ketika kelahiran bayi. Panjangnya vagina 9-13 cm. Fungsi vagina adalah sebagai jalan keluarnya darah menstruasi, tempat masuknya penis dan sperma yang di ejakulasikan saat koitus , dan sebagai jalan lahir bayi.
2)      Uterus
Uterus merupakan tempat untuk tumbuh dan berkembangnya buah kehamilan (janin ). Bagian ini berada di dalam rongga panggul dengan letak antefleksi jika melengkung ke belakang dan anteversi jika melengukung ke depan. Dalam keadaan tidak hamil uterus memiliki panjang  7 – 7,5 cm , lebar 5,25 cm, dan tebal 2,5 cm bagian uterus terdiri atas fundus di sebelah proksimal, korpus sebagai bagian terbesar yang berkontraksi, isthmus merupakan daerah yang kecil memyempit dan serviks atau porsio yang biasa di sebut sebagai mulut rahim. Mulut rahim merupakan bagian terbawah uterus sebagai jalan lahir yang mengalami pembukaan saat proses persalinan.
      Ada dua bagiab pada serviks yang merupakan batas antara segmen bawah rahim dan segmen atas rahim. Dibagian atas terdapat ostium uteri internum yang merupakan batas atas segmen bawah rahim, dan ostium uteri eksternum yang merupakan bagian terbawah dari segmen bawah rahim dan menghubungkan uterus dengan vagina. Uterus terdiri atas 3 lapisan yaitu sbb.
a.       Endometrium : lapisan mukosa disebelah dalam.
b.      Miometrium : lapisan tengan.
c.       Perimetrium : lapisan penutup di sebelah luar.
3)       Isthmus
Adalah bagian uterus antara serviks dan korpus uteri yang merupakan bagian tersempit dari uterus. Dinding belakang uterus seluruhnya diliputi oleh peritonium  viserale yang membentuk suatu ronggal disebut kavum douglas. Ronggal ini merupakan menjadi penanda klinis yang penting ketika terjadi suatu penyakit  karena rongga akan menonjol  jika ada cairan, darah, atau tumor.
4)      Ligamentum
Ligamentum  merupakan jaringan ikat yang berfungsi untuk menyokong uterus agar selalu dalam posisi yang baik. Beberapa ligamentum tersebut antara lain sebagai berikut:
a.       Ligamentum Cardinale
Terdapat dua bagian ada ligamentum cardinale, yaitu kanan dan kiri. Berfungsi untuk mencegah agar uterus tidak turun. Terdiri atas jaringan ikat, berjalan dari serviks dan puncak vagina  kearah lateral dinding pelvis.
b.      Ligamentum Uterosakral
Ligamentum uterosakral memiliki dua bagian, kanan dan kiri.Berfungsi untuk menahan supaya uterus tidak banyak bergerak. Ligamentum ini terdiri dari jaringan ikat dan serviks pada bagian belakang  kearah os. Sakrum kiri dan kanan.
c.       Ligamentum Rotundum
Terdiri atas dua bagian,kanan dan kiri.berfungsi untuk menahan uterus agar selalu dalam posisi antefleksi dan berjalan dari sudut fundus uteri kanan dan kiri kedaerah ligual kanan dan kiri .kehamilan terkadang menimbulkan rasa sakit di daerah inguinal ketika ibu melakukan perubahan posisi dari berdiri keduduk yang terlalu cepat.hal tersebut di karenakan uterus berkontraksi tidak kuat dan ligamentum rotundum menjadi kencang serta mengadakan tarikan pada daerah inguinal keluhan yang dirasakan pasien adalah adanya rasa nyeri ketika di pinggang.pada perabaan teraba jaringa ikat yang mengencang pula.
d.      Ligamentum latum
Bagian ini terdiri juga atas dua bagian ,yaitu kanan dan kiri. Ligamentum ini merupakan bagian yang meliputi tuba,berjalan dari uterus ke arah sisi, dan tidak banyak mengandung jaringa ikat.pada bagian dorsal terdapat ovarium kanan dan kiri.ligamentum tidak mempunyai fungsi yang berarti selain untuk memfikasi uterus.
e.       Ligamentum infundibulopelvikum
Berfungsi untuk menahan tuba fallovi agar selalu ada di tempatnya.ligamentum ini barjalan dari arah infundibulum kedinding pelvis .
f.       Ligamentum ovarii propium
Terdiri atas bagian, yaitu  kanan dan kiri. Berfungsi untuk menahan ovarium.
5)      Ovarium (indung telur)
a. Ukuran
a)      Besarnya kurang lebih sebesar ibu jari tangan.
b)      Memiliki panjang 4 cm; lebar dan tebal 1,5 cm
b. Sruktur ovarium terdiri atas :
a)      Korteks ( bagian luar)
Terdapat folikel primoldial, korpus luteum dan albikans.
b)      Medula ( bagian dalam )
Terdapat pembuluh darah, limfe sedikit otot polos dan saraf.
c. Ovarium berjumlah dua buah yaitu kanan dan kiri
d. Diperkirakan pada wanita terdapat kira-kira 100.000  folikel primer yang
setiap bulannya akan dikeluarkan satu atau duan buah.dalam perkembanganya folike primer akan berubah menjadi folikel da graaf.folikel ini merupakan bagian terpenting dari ovarium.
e.    Letak dan posisi ovarium
Pinggir atasnya berhubungan dengan mesovarium,pinggir bawahnya bebas,permukaan belakangnya menuju keatas dan belakang,sedangkan permukaan depannya menuju kebawah dan kedepan.ujung yang dekat pada tuba terletak lebih tinggui dari  pada ujung yang dekat pada uterus ,dan tidak jarang diselubungi oleh beberapa fimbraie dari infundibulum.ujung ovariumyang rendah berhubungan dengan uterus dan ligamentum ovarii prooium.
6).  Tuba Falopi
Merupakan organ tubuh muskuler dengan panjang sekitar 12 cm ,dan diameternya antara 3-8 mm.
Terdiri atas :
a)      Pars interstitialis,terdapat didindinguterus
b)      Pars isthmika,bagian sempit di medial
c)      Pars ampularis,agak lebar tempat konsepsi,serta
d)     Infundibulum,bagian ujung dan ada fimbrae
      Bagian luar tuba diliputi oleh peritoneum viserale yang merupakan bagian dari ligamentum latum.otot dinding tuba terdiri atas (dari luar ke dalam) otot longitudinal dan otot sirkuler. Lebih kedalam lagi didapatkan selaput yang berlipat-lipat dengan beberapa sel khas yang bersekresi dalam bersilia, berfungsi untuk menyalurkan sel telur atau hasil konsepsi kedalam kapum uteri dengan arus yang ditimbulkan oleh getaran rambut geter tersebut.





2.3  Siklus menstruasi

Gambar 1. Siklus Menstruasi

            Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 hari dan 30 hari) yaitu sebagai berikut: 
Pada hari 1 sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada saat tersebut sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi fase folikel yang matang, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel de Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14, waktu di sekitar terjadinya fase ovulasi bisa juga disebut fase estrus.
Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning (Corpus Luteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain itu progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga pemberian nutrisi kepada endometriam terhenti, endometrium menjadi mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan proses oogenesis kembali.















BAB III
PENUTUP

1.1  Kesimpulan
Panggul terdiri atas :
-            Tulang koksa yang terdiri atas tiga tulang yang masing-masing berjumlah dua buah, yaitu tulang ilium, iscium dan pubis
-            Tulang sacrum satu buah
-            Tulang koksigis satu buah
Genetalia eksterna terdiri dari:Mons Veneris,Labia Mayor (bibir besar), Labia Minor ( bibir kecil ), Klitoris, Vulva, Kelenjar Skene, Orifisium Uretra, Kelenjar Bartholini, Introitus Vagina, Perineum
Genetalia interna terdiri dari: Vagina, Istmus, Ligamentum, Ovarium, Tuba fallopi
Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 hari dan 30 hari)

1.2  Saran
Kepada ibu hamil lebih menjaga kesehatan reproduksinya, mengetahui alat genetalia eksterna dan interna dan mengetahui siklus menstruasi.









DAFTAR PUSTAKA

Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba       Medika.
Kusmiran, Eny. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita. Jakarta : Salemba         Medika.
Keffener, Linda j. 2008. Sistem Reproduksi. Jakarta : Erlangga
Yeyen, Ai (dkk). 2009. Diklat Kuliah Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Jakarta    Timur : Trans Info Media.
Sumiaty. 2011. Biologi Reproduksi Untuk Bidan. Jakarta : Trans Info Media.

Tidak ada komentar: