Label

Kamis, 25 Desember 2014

ETIKA DALAM ASUHAN KEBIDANAN

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  latar belakang
persalinan merupakan proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu.persalinan disebut normal apabila prosesnya terjadi pada usia cukup bulan (setelah 37 minggu) tampa di sertai adanya penyulit atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi yang sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang sehat maka besar kemungkinan akan mengalami kehamilan.

Tujuan Asuhan Kehamilan
Memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu dan bayi dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan.

1.2  rumusan masalah
a)      apa yang di maksud degan etika dalam asuhan kehamilan?
b)      apa tipe-tipe layanan asuhan kehamilan?
c)      Apa saja hak-hak wanita hamil?
d)     Bagaimana peran dan tanggung jawab bidan dalam asuhan kehamilan?
e)      Bagaimana isu terkini dalam asuhan kehamilan?
f)       Apa yang di maskud dengan evidence based dalam praktik kehamilan?
1.3  Tujuan
Agar pembaca mudah mengetahui tentang konsep dasar dalam kehamilan


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Etika Dalam Asuhan Kehamilan
            Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan issu utama diberbagai tempat. Hal tersebut membutuhkan bidan yang mampu menyatu dengan ibu dan keluarga. Bidan harus berpartisipasi dalam memberikan pelayanan kepada ibu sejak konseling, prakonsepsi, skreming antenatal, layanan intrapartum, perawatan intensive pada neonatal dan pengakhiran kehamilan,
Kode etik suatu profesi adalah norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi yang bersangkutan di dalam melaksanakan tugas profesinya. Norma yang berisi petunjuk yang harus dijalankan profesi, larangan, tingkah laku, dalam menjalankan tugasnya.Sikap etis professional bidan akan mewarnai dalam setiap langkahnya termasuk dalam mengambil keputusan dalam merespon situasi yang muncul dalam asuhan.
    Fungsi Etika Dan Moralitas Dalam Pelayanan Kebidanan

1.      Menjaga otonomi dari setiap individu khususnya Bidan dan Klien
2.      Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah tindakan yg merugikan/membahayakan orang lain
3.      Menjaga privacy setiap individu
4.      Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan porsinya
5.      Dengan etik kita mengatahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima dan apa alasannya
6.      Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam menganalisis suatu masalah
7.      Menghasilkan tindakan yg benar
8.      Mendapatkan informasi tenfang hal yg sebenarnya
9.      Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku/perilaku manusia antara baik, buruk, benar atau salah sesuai dengan moral yg berlaku pada umumnya
10.  Berhubungan dengans pengaturan hal-hal yg bersifat abstrak
11.  Memfasilitasi proses pemecahan masalah etik
12.  Mengatur hal-hal yang bersifat praktik
13.  Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib masyarakat maupun tata cara di dalam organisasi profesi
14.  14. Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalankan tugas profesinya yg biasa disebut kode etik profesi.

2.2 Tipe Pelayan Asuhan Kehamilan
Ada tiga tipe pelayanan asuhan kehamilan yaitu sebagai berikut.
1.      Layanan kehamilan primer / mandiri.
Yaitu asuhan kehamilan yang di berikan kepada klien dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.
2.      Layanan kolaborasi.
Asuhan kehamilan yang diberikan kepada klien dengan beban tanggung jawab bersama dari semua pemberi layanan yang terlibat, contohnya bidan, dokter, atau tenaga kesehatan profesional lainnya. Bidan merupakan anggota tim.
3.      Layanan rujukan.
Asuhan kehamilan yang dilakukan dengan menyerahkan tanggung jawab kepada dokter ahli dan tenaga kesehatan lain untuk mengatasi masalah kesehatan klien di luar kewenangan bidan dalam rangka menjamin kesejahteraan ibu dan anaknya.

2.3 Hak-Hak Wanita Hamil
            Hak- hak ibu ketika menerims layanan asuhan kehamilan adalah sebagai berikut (Saifuddin, 2002).
1.      Mendapatkan keterangan mengenai kondisi kesehatannya. Informasi harus diberikan langsung kepada klien (dan keluarganya).
2.      Mendiskusikan keprihatinannya, kondisinya, dan harapannya terhadap sistem pelayanan dalam lingkungan yang dapat ia percaya. Proses ini berlangsung secara pribadi dan didasari rasa saling percaya.
3.      Mengetahui sebelumnya jenis prosedur  yang akan dilakukan terhadapnya.
4.      Mendapat pelayanan secara pribadi/ dihormati privasinya dalam setiap pelaksanaan prosedur.
5.      Menerima layanan senyaman mungkin.
6.      Menyatakan pandangan dan pilihannya mengenai pelayanan  yang diterima.

2.4 Peran Dan Tanggung Jawab Asuhan Kehamilan
         Adapun beberapa tanggung jawab bidan sebagai pemberi pelayanan kesehatan :
1.      Menjaga agar pengetahuannya tetap up to date, terus mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, dan kemahirannya agar bertambah luas serta mencakup semua aspek dari peran seorang bidan.
2.      Mengenali batas-batas pengetahuan, ketrampilan pribadinya, dan tidak berupaya melampaui wewenang dalam praktik kliniknya.
3.      Menerima tanggung jawab untuk mengambil keputusan dan konsekuensi dan keputusannya tersebut.
4.      Berkomunikasi dengan pekerja kesehatan profesional laiinya (bidan,dokter, perawat) dengan rasa hormat dan martabat.
5.      Memelihara kerja sama yang baik dengan staf kesehatan dan rumah sakit pendukung untuk memastikan sistem perujukan yang optimal.
6.      Kegiatan memantau mutu yang mencakup penilaian sejawat, pendidikan berkesinambungan, serta kaji ulang kasus-kasus dan audit maternal / perinatal.
7.      Bekerja sama dengan masyarakat di mana ia berpraktik untuk meningkatkan akses dan mutu asuhan kesehatan.
8.      Menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan atatus wanita serta kondisi hidup mereka dan menghilangkan praktik-praktik kultur yang sudah terbukti merugikan kaun wanita.
2.5 Isu-Isu Terkini Dalam Asuhan Kehamilan
Selain hasil-hasil penelitian, bidan juga harus mengikuti berbagai isu terkini yang berkaitan dengan kesehatan repruduksi wanita. Beberapa isu yang berhubungan dengan kehamilan adalah sebagai berik
1.      Women Center  Care (WCC)
Wonen center care adalah asuhan yang berpusat pada wanita. Dalam pelaksanaan asuhan ini wanita dipandang sebagai manusia secara utuh (holestik) yang mempunyai hak ini untuk memelihara kesehatan reproduksinya.
     Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan wanita diindonesia antara lain sebagai berikut.
a.       Status wanita dalam masyrakat masih rendah.
b.      Kesehatan reproduksi, dimana seorang wanita mengalami hamil, melahirkan, serta nifas yang berisiko menyebabkan kematian.
c.       Ketidakmampuan wanita untuk memelihara kesehatannya sendiri akibat pendidikan yang rendah.
d.      Kurangnya modal  (EKONOMI) dalam upaya pemeliharaan kesehatan.
e.       Sosial budaya ; ekonomi: pelayanan kesehatan tidak terjangkau; pengatahuan yang rendah.
Upaya yang dilakukan dalam women center care adalah adanya kontinuitas (kesinambungan) dalam pemberian asuhan yang meliputi asuhan yang berkelanjutan (berfokus pada ibu) dan pemberian asuhan yang berkelanjutan (konsep pelayanan kebidanan yang terorganisasi)
2.      Pre-eklampsi  dengan udema
    Isu mengenai  pre-eklampsi dan udema pada ibu hamil sudah cukup luas berkembang sehingga bidan harus senang tiasa meningkatkan kelimuannya agar dapat memberikan informasi yang tepat ketika memberi asuhan pada ibu hamil. Dengan variasi tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat maka akan bervariasi pula tanggapan yang akan diberikan dengan adnya isu-isu  yang beredar. Bidan sebagai seorang yang dekat dengan masyarakat dan dipandang bekompeten dalam hal ini harus dapat menyikapi dengan bijaksana setiap reaksi yang muncul  dari masyarakat. Jika menemukan hal yang negatif maka secepatnya melakukan suatu tindakan, seperti melakukan penyuluhan mengenai pre-eklampsi dan udema selama kehamilan.

2.6 Ebidance Based Dalam Praktek Kehamilan
Salah satu aspek yang harus dipenuhi dalam memberikan asuhan kebidanan yang bertanggung jawab adalah dengan mengacuh pada hasil penelitian yang paling up to date. Hasil penelitian yang didapatkan beserta rekomendasi dari peneliti dijadikan sebagai acuan dalam meberikan pelayanan. Beberapa hasil penelitian mengenal ibu hamil antara sebagai berikut.
1.      mengenai ibu hamil dan KB yang dilakukan oleh Dra. Flourisa Julian  Sudrajad, M.kes., dari puslitbang-KR-BKKN tahun 2003 disepuluh kabupatan diprovinsi jawa tengah dan jawa timur, menemukan bahwa:
a)      Sebanyak 45% wanita tidak tau mengenal jenis komplikasi dalam kehamilan.
b)      Sebanyak 83% wanita hamil memeriksakan kehamilanya difasilitas kesehatan, cakupkan ini lebih rendah dari target PWS-KIA, yaitu 90%.
c)      Cakupan KI (kunjungan atau kontak pertama antara wanita hamil trimester I dengan tenaga kesehatan) sebesar 56 – 90%, belum sesuai dengan kacupan KI Propenas tahun 2010 sebesar 95%
d)     Cakupan K4 (kontak atau kunjungan wanita hamil yang ke 4 kalinya dengan tenaga kesehatan, dilakukan di trimester III) sebesar 40-90%, target propenas tahun 2010, K4 sebesar 90%.
e)      Lebih dari 50% responden tidak tahu mengenal komplikasi dalam masa persalinan dan nifas.
f)       Hanya 26% cakupan bayi yang mendapat imunisasi lengkap, sedangkan 8% lainya tidak mendapat imunisasi sama sekali.
g)      Tingkat pengatahuan tentang KB sudah cukup tinggi, yaitu 90%.
h)      Sebanyak 18-70% wanita tidak mengetahui bagaimana cara menghindari penyakit AIDS.
2.      Penelitian yang dilakukan oleh Jumirah, dkk, tahun 1998 menemukan bahwa ibu hamil penderita anemia berat mempunyai resiko 4,2 kali lebih besar untuk melahirkan bayi dengan bayi berat lahir rendah ( BBLR)
3.      Dari staf pengajar fakultas kesehatan masyarakat Universitas Indonesia mengumukakan hasil penelitiannya mengenal pengaruh pemeriksaan kehamilan terhadap pemilihan penolong persalinan, yaitu sebagai berikut.
a)      ibu hamil yang melakukan ANC minimal empat kali mempunyai peluang 2 kali lebih besar untuk memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinannya dari pada ibu hamillnya dengan ANC kurang dari empat kali.
b)      ibu hamil yang mendapat konseling pada saat ANC mempunyai peluang 3,7 kali lebih besar untuk memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan dibandingkan ibu hamil yang tidak mendapat konseling.
4.      S.M. Wiler seoarang peneliti dari Utrechet University, Belanda, menemukan bahwa ibu hamil yang mengkomsumsi apel selama masa kehamilanya  dapat mengurangi resiko asma pada bayinya.
5.      Seorang peneliti Denmark mengatakan bahwa ada korelasi yang positif antara meminum susu selama hamil berat badan dan panjang badan bayi yang dilahirkan
6.      Ezzra Susser peneliti dari amerika menemukan bahwa penurunan mental pada anak-anak kemungkinan disebabkan oleh penyakit flu yang diderita oleh sang ibu saat kandungannya berjalan pada 3 bulan pertama masa kehamilan (trimester 1).
7.      Rossi anggraini tahun 2007 menemukan bahwa jarak kelahiran kurang dari 27 bulan meningkatkan resiko kematian perinatal sebesar 4,77X dibandingkan dengan jarak kelahiran yang lebih dari 27 bulan.
8.      Dr. Cuno S.P.M. Uiterwaal, pemimpin penelitian dan prof yang bekerja sama dengan klinik evidemiologi di University Medical Center, Utrect menemukan bahwa orang tua merokok dapat membahayakan kesehatan anak mereka, termasuk sistem kardiosvakular mereka yang dapat di deteksi sejak awal kehamilannya.serta masih banyak lagi penelitian lainnya.




BAB II
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi yang sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang sehat maka besar kemungkinan akan mengalami kehamilan.
Kode etik suatu profesi adalah norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi yang bersangkutan di dalam melaksanakan tugas profesinya.
bidan juga harus mengikuti berbagai isu terkini yang berkaitan dengan kesehatan repruduksi wanita. Beberapa isu yang berhubungan dengan kehamilan adalah sebagai berik
·         Women Center  Care (WCC)
·         Pre-eklampsi  dengan udema











DAFTAR PUSTAKA
1.      Kusmiyati, Yuni ,dkk.2009. Perawatan Ibu Hamil, Yogyakarta: Fitramaya.
2.      Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.
3.      Rukiyah, Yeyeh, Lia yulianti, 2011, Asuhan Kebidanan 1 ( kehamilan ) , Jakarta : Tim
4.      Mufdlilah (Ed). Panduan Asuhan kebidanan Ibu Hamil . 2009.  Jogjakarta : Nuha Medika.
5.      Irianti Bayu, dkk. (Ed). Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti . 2014. Jakarta : CV. Sagung Seto.
6.      Puspito Ira . Kitab Kehamilan Dan Persalinan .2012. Yogyakarta : Mitra Buku.
7.      Yeyeh Ai,dkk. Asuhan Kebidanan 1 (kehamilan) .2011. Jakarta : CV Trans Info Media.
8.      Juwono lilian (Ed). Panduan lengkap kehamilan, melahirkan, dan  bayi .2008. Jakarta : Arcan












Tidak ada komentar: