BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
latar
belakang
persalinan merupakan proses dimana bayi, plasenta
dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu.persalinan disebut normal apabila
prosesnya terjadi pada usia cukup bulan (setelah 37 minggu) tampa di sertai
adanya penyulit atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan
fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi yang sehat, yang telah
mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang
sehat maka besar kemungkinan akan mengalami kehamilan.
Tujuan Asuhan Kehamilan
Memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu dan bayi
dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi,
mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan.
1.2
rumusan
masalah
a) apa
yang di maksud degan etika dalam asuhan kehamilan?
b) apa
tipe-tipe layanan asuhan kehamilan?
c) Apa
saja hak-hak wanita hamil?
d) Bagaimana
peran dan tanggung jawab bidan dalam asuhan kehamilan?
e) Bagaimana
isu terkini dalam asuhan kehamilan?
f) Apa
yang di maskud dengan evidence based dalam praktik kehamilan?
1.3
Tujuan
Agar pembaca mudah
mengetahui tentang konsep dasar dalam kehamilan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Etika Dalam Asuhan
Kehamilan
Etika dalam pelayanan kebidanan
merupakan issu utama diberbagai tempat. Hal tersebut membutuhkan bidan yang
mampu menyatu dengan ibu dan keluarga. Bidan harus berpartisipasi dalam
memberikan pelayanan kepada ibu sejak konseling, prakonsepsi, skreming
antenatal, layanan intrapartum, perawatan intensive pada neonatal dan
pengakhiran kehamilan,
Kode etik suatu profesi adalah norma yang harus
diindahkan oleh setiap anggota profesi yang bersangkutan di dalam melaksanakan
tugas profesinya. Norma yang berisi petunjuk yang harus dijalankan profesi,
larangan, tingkah laku, dalam menjalankan tugasnya.Sikap etis professional
bidan akan mewarnai dalam setiap langkahnya termasuk dalam mengambil keputusan
dalam merespon situasi yang muncul dalam asuhan.
Fungsi
Etika Dan Moralitas Dalam Pelayanan Kebidanan
1. Menjaga otonomi dari setiap individu
khususnya Bidan dan Klien
2. Menjaga kita untuk melakukan
tindakan kebaikan dan mencegah tindakan yg merugikan/membahayakan orang lain
3. Menjaga privacy setiap
individu
4. Mengatur manusia untuk berbuat adil
dan bijaksana sesuai dengan porsinya
5. Dengan etik kita mengatahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima dan
apa alasannya
6. Mengarahkan
pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam menganalisis suatu masalah
7. Menghasilkan tindakan yg benar
8. Mendapatkan informasi tenfang hal yg
sebenarnya
9. Memberikan petunjuk terhadap tingkah
laku/perilaku manusia antara baik, buruk, benar atau salah sesuai dengan moral
yg berlaku pada umumnya
10. Berhubungan dengans pengaturan
hal-hal yg bersifat abstrak
11. Memfasilitasi proses pemecahan
masalah etik
12. Mengatur hal-hal yang bersifat
praktik
13. Mengatur tata
cara pergaulan baik di dalam tata tertib masyarakat maupun tata cara di dalam
organisasi profesi
14. 14. Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam
menjalankan tugas profesinya yg biasa disebut kode etik profesi.
2.2 Tipe Pelayan Asuhan
Kehamilan
Ada tiga tipe pelayanan asuhan kehamilan yaitu
sebagai berikut.
1. Layanan
kehamilan primer / mandiri.
Yaitu asuhan
kehamilan yang di berikan kepada klien dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab
bidan.
2. Layanan
kolaborasi.
Asuhan kehamilan
yang diberikan kepada klien dengan beban tanggung jawab bersama dari semua
pemberi layanan yang terlibat, contohnya bidan, dokter, atau tenaga kesehatan
profesional lainnya. Bidan merupakan anggota tim.
3. Layanan
rujukan.
Asuhan kehamilan
yang dilakukan dengan menyerahkan tanggung jawab kepada dokter ahli dan tenaga
kesehatan lain untuk mengatasi masalah kesehatan klien di luar kewenangan bidan
dalam rangka menjamin kesejahteraan ibu dan anaknya.
2.3 Hak-Hak Wanita
Hamil
Hak- hak ibu ketika
menerims layanan asuhan kehamilan adalah sebagai berikut (Saifuddin, 2002).
1. Mendapatkan
keterangan mengenai kondisi kesehatannya. Informasi harus diberikan langsung
kepada klien (dan keluarganya).
2. Mendiskusikan
keprihatinannya, kondisinya, dan harapannya terhadap sistem pelayanan dalam
lingkungan yang dapat ia percaya. Proses ini berlangsung secara pribadi dan
didasari rasa saling percaya.
3. Mengetahui
sebelumnya jenis prosedur yang akan
dilakukan terhadapnya.
4. Mendapat
pelayanan secara pribadi/ dihormati privasinya dalam setiap pelaksanaan
prosedur.
5. Menerima
layanan senyaman mungkin.
6. Menyatakan
pandangan dan pilihannya mengenai pelayanan
yang diterima.
2.4 Peran Dan Tanggung
Jawab Asuhan Kehamilan
Adapun beberapa tanggung jawab bidan
sebagai pemberi pelayanan kesehatan :
1. Menjaga
agar pengetahuannya tetap up to date, terus mengembangkan pengetahuan,
ketrampilan, dan kemahirannya agar bertambah luas serta mencakup semua aspek
dari peran seorang bidan.
2. Mengenali
batas-batas pengetahuan, ketrampilan pribadinya, dan tidak berupaya melampaui
wewenang dalam praktik kliniknya.
3. Menerima
tanggung jawab untuk mengambil keputusan dan konsekuensi dan keputusannya
tersebut.
4. Berkomunikasi
dengan pekerja kesehatan profesional laiinya (bidan,dokter, perawat) dengan
rasa hormat dan martabat.
5. Memelihara
kerja sama yang baik dengan staf kesehatan dan rumah sakit pendukung untuk
memastikan sistem perujukan yang optimal.
6. Kegiatan
memantau mutu yang mencakup penilaian sejawat, pendidikan berkesinambungan,
serta kaji ulang kasus-kasus dan audit maternal / perinatal.
7. Bekerja
sama dengan masyarakat di mana ia berpraktik untuk meningkatkan akses dan mutu
asuhan kesehatan.
8. Menjadi
bagian dari upaya untuk meningkatkan atatus wanita serta kondisi hidup mereka
dan menghilangkan praktik-praktik kultur yang sudah terbukti merugikan kaun
wanita.
2.5 Isu-Isu Terkini
Dalam Asuhan Kehamilan
Selain hasil-hasil penelitian, bidan juga harus
mengikuti berbagai isu terkini yang berkaitan dengan kesehatan repruduksi
wanita. Beberapa isu yang berhubungan dengan kehamilan adalah sebagai berik
1. Women
Center Care (WCC)
Wonen
center care adalah asuhan yang berpusat pada wanita. Dalam pelaksanaan asuhan
ini wanita dipandang sebagai manusia secara utuh (holestik) yang mempunyai hak
ini untuk memelihara kesehatan reproduksinya.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan wanita diindonesia antara lain sebagai berikut.
a. Status
wanita dalam masyrakat masih rendah.
b. Kesehatan
reproduksi, dimana seorang wanita mengalami hamil, melahirkan, serta nifas yang
berisiko menyebabkan kematian.
c. Ketidakmampuan
wanita untuk memelihara kesehatannya sendiri akibat pendidikan yang rendah.
d. Kurangnya
modal (EKONOMI) dalam upaya pemeliharaan
kesehatan.
e. Sosial
budaya ; ekonomi: pelayanan kesehatan tidak terjangkau; pengatahuan yang
rendah.
Upaya yang
dilakukan dalam women center care adalah adanya kontinuitas (kesinambungan)
dalam pemberian asuhan yang meliputi asuhan yang berkelanjutan (berfokus pada
ibu) dan pemberian asuhan yang berkelanjutan (konsep pelayanan kebidanan yang
terorganisasi)
2. Pre-eklampsi dengan udema
Isu mengenai pre-eklampsi dan udema pada ibu hamil sudah
cukup luas berkembang sehingga bidan harus senang tiasa meningkatkan
kelimuannya agar dapat memberikan informasi yang tepat ketika memberi asuhan
pada ibu hamil. Dengan variasi tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat
maka akan bervariasi pula tanggapan yang akan diberikan dengan adnya
isu-isu yang beredar. Bidan sebagai
seorang yang dekat dengan masyarakat dan dipandang bekompeten dalam hal ini
harus dapat menyikapi dengan bijaksana setiap reaksi yang muncul dari masyarakat. Jika menemukan hal yang
negatif maka secepatnya melakukan suatu tindakan, seperti melakukan penyuluhan
mengenai pre-eklampsi dan udema selama kehamilan.
2.6 Ebidance Based
Dalam Praktek Kehamilan
Salah satu aspek yang harus dipenuhi dalam
memberikan asuhan kebidanan yang bertanggung jawab adalah dengan mengacuh pada
hasil penelitian yang paling up to date.
Hasil penelitian yang didapatkan beserta rekomendasi dari peneliti dijadikan
sebagai acuan dalam meberikan pelayanan. Beberapa hasil penelitian mengenal ibu
hamil antara sebagai berikut.
1. mengenai
ibu hamil dan KB yang dilakukan oleh Dra. Flourisa Julian Sudrajad, M.kes., dari puslitbang-KR-BKKN
tahun 2003 disepuluh kabupatan diprovinsi jawa tengah dan jawa timur, menemukan
bahwa:
a) Sebanyak
45% wanita tidak tau mengenal jenis komplikasi dalam kehamilan.
b) Sebanyak
83% wanita hamil memeriksakan kehamilanya difasilitas kesehatan, cakupkan ini
lebih rendah dari target PWS-KIA, yaitu 90%.
c) Cakupan
KI (kunjungan atau kontak pertama antara wanita hamil trimester I dengan tenaga
kesehatan) sebesar 56 – 90%, belum sesuai dengan kacupan KI Propenas tahun 2010
sebesar 95%
d) Cakupan
K4 (kontak atau kunjungan wanita hamil yang ke 4 kalinya dengan tenaga
kesehatan, dilakukan di trimester III) sebesar 40-90%, target propenas tahun
2010, K4 sebesar 90%.
e) Lebih
dari 50% responden tidak tahu mengenal komplikasi dalam masa persalinan dan
nifas.
f) Hanya
26% cakupan bayi yang mendapat imunisasi lengkap, sedangkan 8% lainya tidak
mendapat imunisasi sama sekali.
g) Tingkat
pengatahuan tentang KB sudah cukup tinggi, yaitu 90%.
h) Sebanyak
18-70% wanita tidak mengetahui bagaimana cara menghindari penyakit AIDS.
2. Penelitian
yang dilakukan oleh Jumirah, dkk, tahun 1998 menemukan bahwa ibu hamil
penderita anemia berat mempunyai resiko 4,2 kali lebih besar untuk melahirkan
bayi dengan bayi berat lahir rendah ( BBLR)
3. Dari
staf pengajar fakultas kesehatan masyarakat Universitas Indonesia mengumukakan
hasil penelitiannya mengenal pengaruh pemeriksaan kehamilan terhadap pemilihan
penolong persalinan, yaitu sebagai berikut.
a) ibu
hamil yang melakukan ANC minimal empat kali mempunyai peluang 2 kali lebih
besar untuk memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinannya dari pada
ibu hamillnya dengan ANC kurang dari empat kali.
b) ibu
hamil yang mendapat konseling pada saat ANC mempunyai peluang 3,7 kali lebih
besar untuk memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan dibandingkan
ibu hamil yang tidak mendapat konseling.
4. S.M.
Wiler seoarang peneliti dari Utrechet University, Belanda, menemukan bahwa ibu
hamil yang mengkomsumsi apel selama masa kehamilanya dapat mengurangi resiko asma pada bayinya.
5. Seorang
peneliti Denmark mengatakan bahwa ada korelasi yang positif antara meminum susu
selama hamil berat badan dan panjang badan bayi yang dilahirkan
6. Ezzra
Susser peneliti dari amerika menemukan bahwa penurunan mental pada anak-anak
kemungkinan disebabkan oleh penyakit flu yang diderita oleh sang ibu saat
kandungannya berjalan pada 3 bulan pertama masa kehamilan (trimester 1).
7. Rossi
anggraini tahun 2007 menemukan bahwa jarak kelahiran kurang dari 27 bulan
meningkatkan resiko kematian perinatal sebesar 4,77X dibandingkan dengan jarak
kelahiran yang lebih dari 27 bulan.
8. Dr.
Cuno S.P.M. Uiterwaal, pemimpin penelitian dan prof yang bekerja sama dengan
klinik evidemiologi di University Medical Center, Utrect menemukan bahwa orang
tua merokok dapat membahayakan kesehatan anak mereka, termasuk sistem
kardiosvakular mereka yang dapat di deteksi sejak awal kehamilannya.serta masih
banyak lagi penelitian lainnya.
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kehamilan
merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki
organ reproduksi yang sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan
hubungan seksual dengan seorang pria yang sehat maka besar kemungkinan akan
mengalami kehamilan.
Kode etik suatu profesi adalah norma
yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi yang bersangkutan di dalam
melaksanakan tugas profesinya.
bidan juga harus mengikuti berbagai isu terkini yang
berkaitan dengan kesehatan repruduksi wanita. Beberapa isu yang berhubungan
dengan kehamilan adalah sebagai berik
·
Women Center Care (WCC)
·
Pre-eklampsi dengan udema
DAFTAR PUSTAKA
1.
Kusmiyati, Yuni
,dkk.2009. Perawatan Ibu Hamil,
Yogyakarta: Fitramaya.
2.
Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta:
EGC.
3.
Rukiyah, Yeyeh, Lia
yulianti, 2011, Asuhan Kebidanan 1 (
kehamilan ) , Jakarta : Tim
4. Mufdlilah
(Ed). Panduan Asuhan kebidanan Ibu Hamil
. 2009. Jogjakarta : Nuha Medika.
6. Puspito
Ira . Kitab Kehamilan Dan Persalinan
.2012. Yogyakarta : Mitra Buku.
7. Yeyeh
Ai,dkk. Asuhan Kebidanan 1 (kehamilan)
.2011. Jakarta : CV Trans Info Media.
8. Juwono
lilian (Ed). Panduan lengkap kehamilan,
melahirkan, dan bayi .2008. Jakarta
: Arcan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar