BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Teori adalah seperangkat konsep atau
pernyataan yang dapat menguraikan dengan jelas fenomena yang penting dalam
suatu disiplin.
Konsep adalah penopang teori,yang menjelaskan tentang
suatu teori yang dapat di uji melalui observasi atau penelitian.
Model adalah contoh atau peraga untuk menggabarkan
sesuatu.Model kebidanan adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan
kerangka kerja seorang bidan dalam member asuhan kebidanan.
Model konseptual kebidanan adalah
tolak ukur bagi bidan dalam memberi asuhan kebidanan.Model adalah suatu bentuk
pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberi
asuhan kebidanan dan tidak terlepas dari teori yang memengaruhinya.
Elemen
model kebidanan:
1. Orang(wanita, ibu, pasangan dan orang lain )
2. Kesehatan
3. Lingkungan
4. Kebidanan
1.2 Rumusan Masalah
1.
Sebutkan teori yang mendukung asuhan kebidanan?
2.
Apa itu model koseptual kebidanan?
3.
Apa itu
komponen model kebidanan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui teori-teori
yang mendukung asuhan kebidanan
2. Menambah
wawasan tentang model konsep asuhan kebidanan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori-teori
yang mendukung Asuhan Kebidanan
1.
Menurut Reva Rubin
Rubin adalah seorang perawat bidan
di USA. Rubin mengembangkan penelitian dan teori tentang kesehaatan ibu dan
anak khususnya ibu bersalin. Penelitian dan pengamatan dilakukan lebih dari 20
tahun dengan lebih dari 6000 respoden.
Menurut Rubin,untuk mencapai peran ibu,seorang
wanita membutuhkanproses belajar melalui serangkaian aktivitas berupa
latihan.Dalam proses ini,wanita diharapkan mampu mengidentifikasi bagaimana
seseorang mampu mengambil peran sebagai seorang ibu.Proses inimungkin dapat
menimbulkan efek negative,misalnya dalam intervensi dan tindakan.
Rubin menyimpulkan usaha-usaha yang
dilakukan wanita selama hamil bertujuan untuk :
a. Memastikan
keselamatan, kesejahteraan diri dan bayinya.
b. Memastikan
penerimaan masyarakat.
c. Penentuan
gambaran dan identitas diri.
d. Mengerti
tentang arti memberi dan menerima.
Tahapan
Psikososial ( Psikososial Stage ) pada masa hamil :
a. Anticipatory stage.
Ibu melakukan peran dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain.
b. Honeymoon stage.
Memahami sepenuhnya peran dasarnya sehingga ibu memerlukan bantuan anggota lain.
c. Plateu stage.
Ibu akan mencoba apakah ia mampu menjadai ibu dan membutuhkan waktu beberapa
minggu dan kemudian ibu akan melanjutkannya sendiri.
d. Disengagement.
Tahap penyesuaian dimana latihan pernah dihentikan dan peran sebagai orang tua
belum jelas. ( Reni Heryani. 2011: 81)
Identitas ibu dicapai dengan suatu proes dari
aktifitas :
a. Taking On :
Mimicry/ meniru dan bermain peran/rule play. Mimicry adalah meniru perbuatan
atau sikap orang lain yang menjadi rule model baginya (misal wanita lain yang sedang
hamil) dan belajar dari berbagai sumber tentang hal-hal yang akan dihadapinya
nanti, (misal: apa yang akan terjadi dan bagaimana rasanya melahirkan, apa yang
dilakukan oleh orang lain selama melahirkan, atau bagaimana bayi itu pada
masa-masa awal setelah lahir) yang disukai akan di adopsi dan yanng tidak
disukai akan dihindari.
b. Taking In :
fantasi dan introyeksi/proyeksi/prejeksi, dalam fantasi, seorang wanita
membayangkan dirinya nanti. Misalnya : akan seperti apa nanti saat melahirkan,
baju apa yag akan dipakaikan ke bayinya, hubungannya suami dan anggota keluarga
lain setelah persalinan. Fantasi ini memungkinkan si wanita mengembangkan
pemahaman tentang bagaimnana ia akan berprilaku.
c. Letting go :
Griefwork, mereview, mengingat kembali hal-hal yang berhubungan dengan peran
diri sebelumnya dan melepaskan peran yang tidak lagi sesuai atau tidak
memungkinkan lagi dilakukan. Pengalaman, hubungan interpersonal dan situasi
yang berkaitan dengan diri yang lalu dapat aktual atau hanya harapan,
menyenangkan atau tidak menyenangkan. Hal ini membantu melepaskan secara
perlahan-lahan kelekatannya dengan “mantan” dirinya.
2.
Menurut Ramona T.Mercer
Dalam teorinya,mercer lebih
menekankan pada stress antepartum dalam pencapaiannya sebagai peran ibu. Ia
mengidentifikasi seorang wanita pada awal postartum menunjukkan bahwa wanita
akan lebih mendekatkan diri kepada bayi dibandingkan dengan melakukan tugasnya
sebagai seorang ibu pada umumnya.
Mercer menemukan 6 faktor yang
mempunyai hubungan dengan status kesehatan yaitu :
a. Hubungan
interpersonal
b. Peran
keluarga
c. Stres
antepartum
d. Dukungan
sosial
e. Rasa percaya
diri
f. Penguasaan
rasa takut, keraguan dan depresi.
Ada 2 pokok pembahasan dalam teori Ramona Mercer :
1. Efek Stres
Ante Partum
Adalah
komplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman negatif dalam hidup yang
bertujuan memberikan dukungan selama hamil untuk mengurangi lemahnya lingkungan
serta dukungan sosial dan kurangnya kepercayaan diri yang merupakan komplikasi
dari resiko kehamilan dan pengalaman-pengalaman negatif dalam kehidupan.
2. Pencapaian
peran ibu
Peran ibu dicapai dalam kurun waktu tertentu dimana
ibu menjadi dekat dengan bayinya, yang membutuhkan pendekatan yang kompeten
termasuk peran dalam mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran. Peran
aktif wanita sebagai ibu dan pasangannya berinteraksi satu dengan yang lain.
4 langkah dalam pelaksanaan peran ibu :
a. Anticipatory
: suatu masa sebelum wanita menjadi ibu, dimana wanita memulai penyesuaian
sosial dan psikologis terhadap peran barunya dengan mempelajari apa saja yang
dibutuhkan seorang ibu.
b. Formal :
tahap ini dimulai dengan peran ibu sesungguhnya bimbingan peran secaara formal
dan sesuai dengan apa yang diharapkan sistem sosial.
c. Informal :
taha ini dimulai saat wanita telah mampu menemukan jalan yang unik dalam
melaksanakan peran ibu yang tidak disampaikan oleh sosial sistem.
d. Personal :
merupakan tahap akhir pencapaian peran, dimana wanita telah mahir melaksanakan
perannya sebagai seorang ibu. Ia telah mampu menentukan caranya sendiri dalam
melaksanakan peran barunya.
Mercer mengidentifikasikan adanya 4 faktor pendukung
dalam hal dukungan sosial, yaitu :
a. Emosional
yaitu perasaan mencintai, penuh perhatian, rasa percaya dan pengertian.
b. Informational
yaitu membantu individu untuk menolong dirinya sendiri dengan memberikan
informasi yang berguna dan berhubungan dengan masalah dan / situasi.
c. Physical
yaitu pertolongan yang langsung seperti membantu mearwat bayi atau dapat juga
berbentuk memberikan dukungan dana.
d. Appraisal
yaitu informasi yang menjelaskan tentang peran dirinya, bagaimana ia
menampilkannya dalam peran. Sehingga hal ini memungkinkan individu mampu
mengevaluasi dirinya sendiriyang berhubungan dengan penampilan peran orang
lain.
3.
Menurut Ella Joy Lehrman
Dalam teorinya, Lehrman menginginkan
agar bidan dapat melihatt semua aspek pemberian asuhan pada wanita hamil dan
member pertolongan persalinan.
Lehrman mengemukakan 8 konsep yang penting pelayanan
antenatal,yaitu:
a.
Asuhan yang berkesinambungan
b.
Keluarga sebagai pusat asuhan
c.
Pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan
d.
Tidak ada interfensi dalam asuhan
e.
Fleksibitas dalam asuhan
f.
Keterlibatan dalam asuhan
g.
Advokasi dari klien
h.
Waktu
4.
Menurut jean ball
Menurut Jean Ball, respon terahadap
perubahan setelah melahirkan akan mempengaruhi personality seseorang dan
dengaan dukungan mereka akan mendapatkan sistem keluarga dan sosial.
Ball mengemukakan teori kursi goyang
yang di bentuk dari tiga elemen , yaitu :
a. Pelayanan
maternitas
b. Pandangan masyarakat
terhadap keluarga
c. Sisi penyangga
terhadap kepribadian wanita.
Tujuannya adalah agar ibu dapat melaksanakan tugasnya
sebagai ibu,baik secara fisik dan psikologis. Psikhis dalam hal ini tidak hanya pengaruh emosional tapi
juga proses emosional agar tujuan akhir memenuhi kebutuhan untuk untuk menjadi
orang tua terpenuhi.
Dari kesejahteraan
wanita setelah melahirkan sangat tergantung pada personality atau kepribadian
wanita itu sendiri, sospor sistem dukungan pribadi dan support yang diberikan
oleh pelayanan maternitas. Ball mengemukakan teori kursi goyang/deckchair
dimana :
a.
Dasar kursi dibentuk
oleh pelayanan kebidanan yang berpijak pada pandangan masyarakat tentang
keluarga
b.
Topangan kanan kiri
adalah kepribadian wanita, pengalaman hidup.
c.
Topangan tengah (yang
menyangga kursi dari belakang kanan kiri) adalah keluarga dan support sistem.
d.
Tempat duduk
menggambarkan kesejahteraan materna, yang tergantung pada efektifitas
elemen-elemen sebagai berikut.
a) Jika deck chair tidak ditegakkan dengan benar, maka ia
akan kolaps/jatuh saat diduduki.
b) Jika kursi tidak diletakkan pada lantai yang kuat maka
kursi akan jatuh.
c) Jika bagian-bagiannya tidak cocok satu sama lain
mungkin daapat saja menyangga, namun yang menduduki merasa tidak nyaman dan
mengalami ketegangan.
5.
Menurut Ernestine Wiedenbach
Wiedenbach adalah seorang nurse-midwife yang juga teoris di bidang keperawatan. Konsep
yang luas menurut wiedenbach (1967) yang nyata ditemukan dalam keperawatan
yaitu :
1.
The agent
Perawat, bidan atau orang lain. Filosofi wiedenbach
tentang asuhan kebidanan dan tindakan kebidanan dapat dilihat dalam uraiannya
yang jelas pada perawatan maternitas ketika kebutuhan ibu dan bayi yang segera
untuk mengembangkan kebutuhan yang lebih luas yaitu kebutuhan ibu dan ayah
dalam pesiapan menjadi orang tua.
2.
The recipient
Wanita, keluarga dan masyarakat. Wanita, masyarakat
yang oleh sebab tertentu tidak mampu memenuhi kebutuhannya. Wiedenbach sendiri
berpandangan bahwa reciepient adalah individu yang berkompeten dan mampu
menentukan kebutuhannya akan bantuan.
3.
The goal/purpose
Goal dari interfensi. Disadari bahwa kebutuhan
masing-masing individu perlu diketahui sebelum menentukan suatu tujuan (goal).
Bila sudah diketahui kebutuhan ini, maka dapat diperkirakan goaal yang akan
dicapai dengan mempertimbangkan tingkah laku fisik, emosional psiologis yang
berbeda dari kebutuhan normal.
4.
The Means
Metode untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan
dari asuhan kebidanan wiedenbach menentukan beberapa tahap, yaitu,
a.
Identifikasi kebutuhan client.
b.
Administration atau memberikan dukungan dalam mencapai
pertolongan yang dibutuhkan.
c.
Validation. Bantuan yang diberikan sungguh merupakan
bantuan yang dibutuhkan.
d.
CO-Ordination dengan ketenagaan yang direncanakan
untuk memberikan bantuan.
Untuk mengidentifikasi kebutuhan ini diperlukan
pengetahuan judgement, dan keterampilan.
5.
The framework
Organisasi sosial, lingkungan profesional.
2.2 Model
konseptual asuhan kebidanan
Model konseptual kebidanan adalah
tolak ukur bagi bidan dalam memberi asuhan kebidanan.Model adalah suatu bentuk
pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberi
asuhan kebidanan dan tidak terlepas dari teori yang memengaruhinya.
Ada beberapa pengertian tentang konseptual asuhan
kebidanan yaitu:
1) Gambaran
abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu.
2) Pada
dasarnya sama dengan pengertian konsep kerja,system,dan skema,yaitu
menunjukkan ide global tentang individu,kelompok,situasi,dan kejadian yang
menarik untuk suatu ilmu.Model konseptor kebidanan biasnya berkembang Dari
teori wawasan intuitif keilmuan yang sering kali di simpulkan dalam kerangka
acuan disiplin ilmu yang bersangkutan (Fawcett, 1992) sehingga model
konseptual memberikan gambaran abstrak atau ide yang mendasari disiplin ilmu.
3) Model
memberikan kerangka untuk memahami dan mengembangkan praktik guna membimbing
tindakan dakam pendidikan untuk mengidentifikasi pertanyaan yang harus di jawab
dalam penelitian.konsep model di tunjukandalam banyak cara,yaitu mental
model,fisik mental,dan simbolik (lancaster)
a. Kegunaan
model
Menggambarkan
beberapa aspek dengan persamaannya seperti struktur, gambar,diagram,rumus. Merupakan
gagasan mental sebagai bagian dari teori yang memberikan bantuan ilmu ilmu
sosial dalam mengkonsep dan menyamakan aspek aspek dalam proses sosial.
Ada 2 jenis model yang dikenal dalam praktik kebidanan
yaitu :
a.
Model medical
(Medical model)
Model medikal adalah
sebuah model yang disusun untuk menbantu masyarakat dalam memahami konsep sehat
dan sakit. Ada 3 elemen yang merupakan simpulan dari model medical yaitu :
a) Pengendalian cara hidup yang alami.
b) Mekanisme kehidupa manusia.
c) Pemahaman bahwa penyakit merupakan hal yang tidk terpisahkan
dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial seseorang.
Model medical biasana digunakan dalam penyembuhan atau
terapi secara specifik kepada seseorang baik masalah fisik maupun psikologis.
b.
Kesehatan untuk semua
(Health For All/HFA)
Model kesehatan untuk
semua (KESUMA) dikemukakan oleh WHO sejak tahun 1978 dan kemudian tahun 1981
secara perlahan juga diperuntukkan dalam pelayanan kebidanan yang berfokus pada
perawatan wanita, keluarga, dan masyarakat. Model KESUMA didalamnya terkandung
5 konsep PHC adalah sebagai berikut :
a) Pemerataan upaya kesehatan sesuai kebutuhan
masyarakat.
b) Pelayanan kesehatan berupa promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif.
c) Pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan teknologi
tepat guna.
d) Optimalisasi peran serta masyarakat.
e) Kolaborasi lintas sektoral.
Konsep dasar diatas diaplikasikan kedalam 8 elemen
PHC, sebagai berikut :
a) Pendidikan kesehatan tentang maslah-masalah kesehatan
termasuk metode pencegahan dan penanganannya.
b) Ketersediaan makanan bergizi.
c) Ketersediaan air dan lingkungan yang bersih.
d) Kesehatan ibu dan anak termasuk didalamnya keluarga
berencana (KB)
e) Program imunisasi
f) Pencegahan dan penanganan penyakit endemik.
g) Penanganan penyakit dan kecacatan
h) Penggunaan obat-obat esensial.
Komponen model
kebidanan:
1.
Membantu kesejahteraan ibu
2.
Mempersiapkan ibu dengan pendidikan dan konseling
3.
Intervensi teknologi seminimal mungkin
4.
Mengidentifikasi dan memberi bantuan obstetric
5.
Melakukan rujukan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Model konseptual
kebidanan adalah tolak ukur bagi bidan dalam memberi asuhan kebidanan.Model
adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang
bidan dalam memberi asuhan kebidanan dan tidak terlepas dari teori yang
memengaruhinya.
Komponen model kebidanan:
a.
Membantu kesejahteraan ibu
b.
Mempersiapkan ibu dengan pendidikan dan konseling
c.
Intervensi teknologi seminimal mungkin
d.
Mengidentifikasi dan memberi bantuan obstetric
e.
Melakukan rujukan
Teori-teori yang mendukung asuhan kebidanan
:
a. Teori reva rubin
b. Teori ramona Mercer
c. Teori Ela Joy Lerhman
d. Teori Jean Ball
e. Teori Ernestine wiedenbach
3.2 Saran
Dengan adanya makalah sederhana ini,
penyusun mengharapkan agar para pembaca dapat memahami materi apa itu bakteri.
Saran dari penyusun agar para pembaca dapat menguasai materi singkat dalam
makalah ini dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Asri dan
Mufdilah. 2009. Konsep Kebidanan.
Yogyakarta:MINTRA CENDIKIA
Salmiati, dkk. 2011. Konsep Kebidanan Management dan standar
pelayanan. Jakarta:Kedokteran EGC
Estiwidani, Dwiana,
dkk. 2008. Konsep Kebidanan. Yogyakarta:FITRAMAYA
http://nisfanbima.blogspot.com/2012/01/teori-dan-model-konseptual-asuhan.html
http://izzatijannah.wordpress.com/2011/09/21/teori-model-konseptual-asuhan-kebidanan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar