FLAKTUR KLAVIKULA
OLEH;
Kelompok 8
Selina Novela
Miftahurrahmy
Juwitasari
RanggiPurnama Sari
AnisaPutri
Mira Alfani
Nurisma
AKADEMIK
KEBIDANAN MUHAMMADIYAH
BANDA
ACEH
2014
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR.................................................................................... i
DAFTAR
ISI................................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 1
1.3 Tujuan.............................................................................................. 1
1.4 Manfaat............................................................................................ 1
BAB
II PEMBAHASAN.............................................................................. 2
2.1 FlakturKlavikula................................................................................ 2
2.2 Etiologi.............................................................................................. 3
2.3 TandadanGejala................................................................................. 3
2.4 Patofisiologi....................................................................................... 3
2.5 Klasifikasi.......................................................................................... 4
2.6 Komplikasi......................................................................................... 5
2.7 PemeriksaanDiagnostik...................................................................... 6
2.8 Penatalaksanaan................................................................................. 7
BAB
III PENUTUP...................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan......................................................................................... 8
3.2 Saran................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fraktur adalah kontinuitas jaringan tulang, tulang
rawan epifisis atau tulang rawan sendi yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa
dan biasanya disertai cidera jaringan.Klavikula (tulang selangka) adalah tulang
menonjol di kedua sisi di bagian depan bahu dan atas dada.
Dalam anatomi manusia, tulang selangka atau klavikula
adalah tulang yang membentuk bahu dan menghubungkan lengan atas pada batang
tubuh, serta memberikan perlindungan penting yang mendasari pembuluh darah dan
saraf. Tulang klavikula merupakan tumpuan beban dari tangan, sehingga jika
terdapat beban berlebih akan menyebabkan beban tulang klavikula berlebih, hal
ini biasanya menyebabkan terputusnta kontinuitas tulang tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apaitufrakturklavikula?
2. Apaetiologidariflakturklavikula?
3. Apatandadangejaladarifrakturklavikula?
4. Bagaimanacarapenatalaksanaanflakturklavikula
?
1.3
Tujuan
1. Untukmengetahuiapaituflakturklavikula.
2. Mengetahuiapaetiologidariflakturklavikula.
3. Agar
mengetahuitandadangejalaapasajadariflakturklavikula.
4. Mengetahuibagaimanacarapenatalaksanaanflakturklavikula.
1.4 Manfaat
Membantu memberikan informasitentang asuhankebidanan
dengan kasus fraktur klavikula. Lebih mengetahui dan
menambah wawasan khususnya mengenai flakturklavikula, Mengetahui cara-cara penatalaksanaanflakturklavikula.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 FlakturKlavikula
Flakturtulangklavikulamerupakan trauma lahirpadatulang
yang terseringditemukandaripadadengan trauma tulanglainnya.Trauma ini di
temukanpadakelahiranletakkepala yang
mengalamikesukaranpadawaktumelahirkanbahuatausering pula di
temukanpadawaktumelahirkanbahuatauseringjugaterjadipadalahirletaksungsangdengantanganmenjungkitkeatas.
Flakturinimungkinterjadiapabilaterdapatkesulitanmengeluarkanbahupadapersalinan.Hal
inidapattimbulpadakelahiranpresentasikepaladengananakbesarataupundengankelahiransungsangdenganlenganmembumbungkeatas.(DwiMaryanti,
dkk 2011:121)
Gejala yang tampakpadakeadaaniniialahkelemahanlenganpadasisi
yang terkenadisertaimenghilangnyareflekmoropadasisitersebut. Diagnosis
pastidibuatdenganpalpasidanjikaperlu,
denganfotorontgen.Penyembuhansempurnaterjadisetelah 7-10
haridenganimobilisasidalamposisiabduksi 600 danfleksi 900 darisiku
yang terkena. (Sarwono :2006)
Ada beberapasubtipefrakturclaviculabagian
distal, menurutNeerada 3 yaitu :
1.
Merupakanfrakturdengankerusakan
minimal, dimana ligament tidakmengalamikerusakan.
2.
Merupakanfrakturpadadaerah
medial ligament coracoclavicular.
3.
Merupakanfrakturpadadaerah
distal ligament coracoclaviculardanmelibatkanpermukaantulangbagian distal
claviculapada AC joint.
2.2 Etiologi
Faktur Klavikula
Beberapa penyebab pada fraktur clavicula
yaitu :
- Fraktur clavicula pada bayi baru lahir akibat tekanan pada bahu oleh simphisis pubis selama proses melahirkan.
- Fraktur clavicula akibat kecelakaan termasuk kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh dari ketinggian dan yang lainnya.
- Fraktur clavicula akibat kompresi pada bahu dalam jangka waktu lama, misalnya pada pelajar yang menggunakan tas yang terlalu berat.
- Fraktur clavicula akibat proses patologik, misalnya pada pasien post radioterapi, keganasan clan lain-lain.
2.3 TandadanGejala
Tandadangejala yang
tampakpadabayi yang mengalamiflakturklavikulaantara lain:
·
Bayitidakdapatmenggerakkanlengansecarabebas
·
Tidakadanyareflekmoro
·
Gerakantangankanan-kiritidaksama.
·
Bayimenangispadaperabaantulangklavikula.
·
Gerakanpasiftangan yang
sakitdisertairiwayatpersalinan yang sukar. (DwiMaryanti,
dkk 2011:122)
2.4 Patofisiologi
Klavikula adalah tulang pertama
yang mengalami proses pengerasan selama perkembangan embrio minggu ke-5 dan 6.
Tulang klavikula, tulang humerus bagian proksimal dan tulang skapula
bersama-sama membentuk bahu. Tulang klavikula juga membentuk hubungan antara
anggota badan atas dan thorax. Tulang ini membantu mengangkat bahu ke atas, ke
luar, dan ke belakang thorax. Pada bagian proksimal tulang klavikula bergabung
dengan sternum disebut sebagai sambungan sternoclavicular (SC). Pada bagian
distal klavikula bergabung dengan acromion dari skapula membentuk sambungan
acromioclavicular (AC).
Patah tulang clavikula pada umumnya
mudah untuk dikenali dikarenakan tulang klavikula adalah tulang yang terletak
dibawak kulit (subcutaneus) dan tempatnya relatif di depan. Karena posisinya
yang teletak dibawah kulit maka tulang ini sangat rawan sekali untuk patah.
Patah tulang klavikula terjadi akibat dari tekanan yang kuat atau hantaman yang
keras ke bahu. Energi tinggi yang menekan bahu ataupun pukulan langsung pada
tulang akan menyebabkan fraktur.
2.5 Klasifikasi
Patah Tulang Secara Umum :
·
Fraktur lengkap
Patah atau diskontinuitas jaringan
tulang yang luas sehingga tulang terbagi menjadi dua bagian dan garis patahnya
menyeberang dari satu sisi ke sisi lain.
·
Fraktur tidak lengkap
Patah atau diskontinuitas jaringan
tulang dengan garis patah tidak menyeberang, sehingga tidak mengenai korteks
(masih ada korteks yang utuh).
·
Fraktur tertutup
Fraktur tanpa adanya komplikasi,
kulit masih utuh, tulang tidak menonjol malalui kulit.
·
Fraktur terbuka
Fraktur yang merusak jaringan kulit, karena adanya
hubungan dengan lingkungan luar, maka fraktur terbuka potensial terjadi
infeksi.
2.6
Komplikasi
Berikut merupakan beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada penderita Fraktur :
Berikut merupakan beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada penderita Fraktur :
1. Malunion, adalah suatu keadaan
dimana tulang yang patah telah sembuh dalam posisi yang tidak pada seharusnya,
membentuk sudut atau miring
2. Delayed union adalah proses
penyembuhan yang berjalan terus tetapi dengan kecepatan yang lebih lambat dari
keadaan normal.
3. Nonunion, patah tulang yang tidak
menyambung kembali.
4. Compartment syndroma adalah suatu
keadaan peningkatan takanan yang berlebihan di dalam satu ruangan yang
disebabkan perdarahan masif pada suatu tempat.
5. Shock terjadi karena kehilangan
banyak darah dan meningkatnya permeabilitas kapiler yang bisa menyebabkan
menurunnya oksigenasi. Ini biasanya terjadi pada fraktur
6. Fat embolism syndroma, tetesan lemak
masuk ke dalam pembuluh darah. Faktor resiko terjadinya emboli lemak ada
fraktur meningkat pada laki-laki usia 20-40 tahun, usia 70 sam pai 80 fraktur
tahun.
7. Tromboembolic complicastion, trombo
vena dalam sering terjadi pada individu yang imobiil dalam waktu yang lama
karena trauma atau ketidak mampuan lazimnya komplikasi pada perbedaan
ekstremitas bawah atau trauma komplikasi paling fatal bila terjadi pada bedah
ortopedil.
8. Infeksi, Sistem pertahanan tubuh
rusak bila ada trauma pada jaringan. Pada trauma orthopedic infeksi dimulai
pada kulit (superficial) dan masuk ke dalam. Ini biasanya terjadi pada kasus
fraktur terbuka, tapi bisa juga karena penggunaan bahan lain dalam pembedahan
seperti pin dan plat.
9. Avascular necrosis, pada umumnya
berkaitan dengan aseptika atau necrosis iskemia.
10. Refleks symphathethic
dysthropy, hal ini disebabkan oleh hiperaktif sistem saraf simpatik abnormal
syndroma ini belum banyak dimengerti. Mungkin karena nyeri, perubahan tropik
dan vasomotor instability.
2.7
Pemeriksaan
Diagnostik
1.
Pemeriksaan roentgen
: Menentukan lokasi/luasnya fraktur/trauma
2.
Skan tulang,
tomogram, skan CT/MRI : memperlihatkan fraktur, juga dapat di gunakan untuk
mengidentifikasi jaringan lunak
3.
Arteriogram :
Dilakukan bila kerusakan vaskuler dicurigai.
4.
Hitung darah lengkap:
Ht mungkin meningkat (hemokonsentrasi). Peningkatan jumlah SOP adalah respon
stress setelah trauma.
5.
Kreatinin : Trauma
otot meningkatkan beban kreatinin untuk kirens ginjal.
6.
Profil koagulasi :
Perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah, transfuse multiple atau cedera
hati.
2.8
Penatalaksanaan
Adapunpenatalaksanaanterhadapbayi yang mengalamifrakturklavikula,
yaitu:
1. Bayijanganbanyakdigerakkan
2. Immobilisasilengandanbahupadasisi
yang sakitdanabduksilengandalamstanhoeramenopangbahubelakangdenganmemasangranselverband
3. Rawatbayidenganhati-hati
4. Nutrisi
yang adekuat (pemberianasi yang adekuatdengancaramengajarkanpadaibu agar
pemberianasidenganposisitidur, dengansendokatau pipet)
5. Rujukbayikerumahsakit
6. Umumnya
7-10 harisakitberkurang, pembentukankalusbertambahbeberapabulan (6-8 minggu)
terbentuktulang normal.
Tujuan penanganan adalah menjaga bahu
tetap dalam posisi normalnya dengan cara reduksi tertutup dan imobilisasi.
Modifikasi spika bahu (gips klavikula) atau balutan berbentuk angka delapan
atau strap klavikula dapat digunakan untuk mereduksi fraktur ini, menarik bahu
ke belakang, dan mempertahankan dalam posisi ini. Bila dipergunakan strap
klavikula, ketiak harus diberi bantalan yang memadai untuk mencegah cedera
kompresi terhadap pleksus brakhialis dan arteri aksilaris. Peredaran darah dan
saraf kedua lengan harus dipantau. Fraktur 1/3 distal klavikula tanpa
pergeseran dan terpotongnya ligamen dapat ditangani dengan sling dan pembatasan
gerakan lengan. Bila fraktur 1/3 distal disertai dengan terputusnya ligamen
korakoklavikular, akan terjadi pergeseran, yang harus ditangani dengan reduksi
terbuka dan fiksasi interna.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Frakturadalahretaknyatulang, biasanyadisertaidengancedera di
jaringansekitarnya.Kebanyakanfrakturdisebabkanoleh trauma dimanaterdapattekanan
yang berlebihanpadatulang, baikberupa trauma langsungdan trauma tidaklangsung.
Claviculamerupakantulang
yang berbentukhuruf S, bagian medial melengkunglebihbesardanmenujuke
anterior.Lengkunganbagian lateral lebihkecildanmenghadapke posterior.
Gejala
yang tampakpadafrakturklavikulaadalahkelemahanlenganpadasisi yang terkena,
krepitasi, ketidakteraturantulangmungkindapatdiraba,
perubahanwarnakulitpadabagianatas yang terkenafraktursertamenghilangnyarefleks
Moro padasisitersebut.
3.2 Saran
Untukbidansebaiknyalebihtelitimendiagnosissecaradiniterhadapletakdanpresentasijanin
agar dapatmengurangiterjadinyafraktur. Bidansebaiknyamemilikipengetahuan yang
luastentangfraktur agar dapatmemberipenanganansegerapadafraktur.
Untukmasyarakatluassebaiknyalebihmemperhatikanpenyebab-penyebabterjadinyafraktur,agardapatmengurangiterjadinyafraktur.
DAFTAR
PUSTAKA
MaryantiDwi, S.SIT. dkk. 2011. BukuAjaran
Neonates, Bayi Dan Balita. Jakarta: CV. Trans Info Media
Rukiyah Ai Yeyeh, S.Si.T. YuliantiLia, Amkeb,m.k.m. 2010. Asuhan Neonates Bayi Dan AnakBalita.
Jakarta: CV. Trans Info Media
Rukiyah Ai Yeyeh, S.Si.T. YuliantiLia, Amkeb,m.k.m. 2013. Asuhan Neonates Bayi Dan AnakBalita.
Jakarta: CV. Trans Info Media
Syafrudin. 2010. Organisasimanajemenpelayanankesehatan.
Jakarta: Trans Info Medika.
Syafrudin. 2009. KebidananKomunitas. EGC : Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar