BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Deklarasi
Alma Ata yang diadopsi saat Konferensi Layanan Kesehatan Primer pada tahun 1978
menyatakan bahwa “ pelayanan kesehatan esensial berdasarkan metode praktis yang
berdasarkan ilmu dan dapat diakses oleh masyarakat dan keluarganya di dalam
suatu komunitas dengan sistem pembiayaan dari komunitas maupun dari negara
selama negara mampu mempertahankan setiap perkembangan.
Layanan
kesehatan primer diterima oleh negara – negara yang menjadi anggota WHO yang
menjadi kunci tercapainya target “Kesehatan Untuk Semua”. Target pencapaian WHO
ini menjadi pokok perhatian dibidang kesehatan saat ini, dan sebagai bagian
dari pelayanan kesehatan dengan bermunculannya berbagai bidang ilmu
spesialisasi dan adanya keprihatian atas berkurangnya tenaga dokter umum.
Pasien dan
keluarganya pada umumnya pertama kali ditangani oleh dokter umum/ keluarga.
Dokter keluarga memberikan layanan kesehatan yang bersifat holistik dan
menangani seluruh anggota keluarga dari berbagai tingkatan usia (dari bayi
sampai usia lanjut).
1.2
Rumusan
Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah
dari makalah tentang kesehatan primer ini adalah :
1. Bagaimana
konsep pelayanan kesehatan primer ?
2. Apa saja
ciri-ciri kesehatan primer ?
1.3
Tujuan
Adapun yang
menjadi tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar kita semua, khususnya
para pembaca memahami dan bisa melihat gambaran yang sesungguhnya mengenai
pelayanan kesehatan primer di Indonesia.
Sehingga dapat menambah wawasan pembaca untuk menerapkan ilmu-ilmu tersebut di
masyarakat.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
Kesehatan
Primer
Pelayanan Kesehatan Primer / PHC
adalah strategi yang dapat dipakai untuk menjamin tingkat minimal dari
pelayanan kesehatan untuk semua penduduk. PHC menekankan pada perkembangan yang
bisa diterima, terjangkau, pelayanan kesehatan yang diberikan adalah essensial
bisa diraih, yang essensial dan mengutamakan pada peningkatan serta kelestarian
yang disertai percaya pada diri sendiri disertai partisipasi masyakarat dalam
menentukan sesuatu tentang kesehatan.
Kesehatan primer adalah Pelayanan
kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metoda dan tehnologi praktis, ilmiah
dan sosial yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga
dalam masyarakat, melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta deengan biaya
yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap
tingkat perkembangan mereka dalam semanggat untuk hidup mandiri ( Self reliance
) dan menntukan nasib sendiri ( self Determination ).
Gerakan PHC dimulai resmi pada tahun
1977, ketika sidang kesehatan WHO ke 30. Pada konferensi international 1978 di
Alma Alta ( Uni Soviet) pada tanggal 12 September 1978, ditentukan bahwa tujuan
agar menemukan titik temu dengan PHC. Resolusi dikenal dengan Health For All by
the Year 2000 ( HFA 2000) atau sehat untuk semua di tahun 2000 adalah merupakan
target resmi dari bangsa-bangsa yang tergabung dalam WHO.
2.2
Konsep
pelayanan kesehatan
Pelayanan
kesehatan primer merupakan pelayanan kesehatan essensial yang dibuat dan bisa
terjangkau secara universal oleh individu dan keluarga di dalam masyarakat.
Fokus dari pelayanan kesehatan primer luas jangkauannya dan merangkum berbagai
aspek masyarakat dan kebutuhan kesehatan. PHC merupakan pola penyajian
pelayanan kesehatan dimana konsumen pelayanan kesehatan menjadi mitra dengan
profesi dan ikut serta mencapai tujuan umum kesehatan yang lebih baik.
2.2.1
Tujuan Kesehatan Primer
a.
Tujuan Umun
Mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap
pelayanan yang diselenggarakan sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada
masyarakat yang menerima pelayanan.
b. Tujuan khusus
a. Pelayanan
harus mencapai keseluruhan pendudukan yang dilayani
b. Pelayanan
harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani
c. Pelayanan harus berdasarkan
kebutuhan medis dari populasi yang dilayani
d. Pelayanan harus secara maksimum
menggunakan tenaga dan sumber – sumber daya lain dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat.
2.3
Fungsi
kesehatan primer
1. Pemeliharaan kesehatan
2. pencegahan penyakit
3. diagnosis dan pengobatan
4. pelayanan tindaj lanjut
5. pemberian sertifikat
2.4 Unsur utama Kesehatan primer
1. Mencakup upaya-upaya dasar
kesehatan
2. melibatkan peran serta masyarakat
3. melibatkan kerjasama lintas
sektoral
2.4
Prinsip dasar kesehatan primer
1.
Pemerataan upaya kesehatan
2. Penekanan
pada upaya preventif
3.
Menggunakan tehnologi tepat guna
4.
melibatkan peran serta masyarakat
5.
Melibatkan kerjasama lintas sektoral
2.5
Element
kesehatan primer
1. Pendidikan
mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan penyakit serta pengendaliannya
2.
Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi
3.
Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar
4. Kesehatan
ibu dan anak termasuk keluarga berencana
5. Immuniasi
terhadap penyakit-penyakit infeksi utama
6.
Pencegahan dan pengendalian penyakit endemik setempat
7. Pengobatan
penyakit umum dan ruda paksa
8.
Penyediaan obat-obat essensial
2.6
Ciri-ciri
kesehatan primer
1. Pelayanan yang utama dan intim
dengan masyarakat
2. Pelayanan yang menyeluruh
3. Pelayanan yang terorganisasi
4. Pelayanan yang mementingkan
kesehatan individu maupun masyarakat
5. Pelayanan yang berkesinambungan
6. Pelayanan yang progresif
7. Pelayanan yang berorientasi
kepada keluarga
8. Pelayanan yang tidak berpandangan
kepada salah satu aspek saja.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesehatan primer merupakan startegi untuk menyajikan pelayanan
kesehatan essensial kepada masyarakat. Para petugas pada sistem kesehatan
primer merupakan mitra dalam berbagai
kegiatan bersama-sama dengan anggota masyarakat. Kesehatan primer menandaskan pelayanan
kesehatan yang terbayar, bisa dijangkau, tersedia dan bisa diterima.Pengkajian
masyarakat, menentukan prioritas kesehatan. Implementasi aktifitas melaksanakan
evaluasi merupakan aspek-aspek perawatan kesehatan masyarakat yang dipakai
kesehatan primer.
Menghimbau masyarakat agar dapat
menolong dirinya sendiri, menyiapkan diri untuk mendapatkan kesempatan
mekasanakan perawatan sendiri dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan dan
sosial. Memberikan penyuluhan kepada penduduk mengenai perkembangan kesehatan
dan sosial untuk membantu diri mereka meraih perawatan mandiri, mengambil
keputusan sewndiri dan mempercayai diri sendiri.
Target dari Kesehatan primer adalah seluruh masyarakat dan bukan individu.
Kesehatan primer Berbeda dengan pelayanan primer. Pelayanan primer merupakan
komponen dari kesehatan primer. Para petugas kesehatan masyarakat berpartisipasi
dalam implementasi kesehatan primer. Tim kesehatan primer terdiri dari perawat, dokter, gigi, apoteker,
penyuluhan kesehatan, ahli sanitasi dan ahli diet. Perawat yang efektif dari
sistem kesehatan primer bekerja dekat
dengan penduduk, masyarakat dengan sumber-sumebr dan dengan
profesional-profesinal lain di masyarakat yang bersangkutan. Perawat di tim
kesehatan primer membutuhkan kepemimpinan yang disertai ketrampilan manajemen.
3.2 Saran
Untuk
memberikan pelayanan berkualitas yang berorentasi pada kebutuhan pelanggan dan
citra rumah sakit yang baik dimasyarakat maka pihak rumah sakit perlu melakukan
upaya perbaikan yang berkesinambungan dengan langkah-langkah sbb :
1) Meningkatkan
pelayanan kepada pasien dengan sikap yang ramah dan juga bisa mengerti
dan memahami keadaan pasien.
2)
Meningkatkan kedisiplinan dan
kometmen dalam bekerja pada seluruh petugas Rumah Sakit agar bisa memberikan
pelayanan yang cepat, tepat, akurat, dan dapat melaksanakan tugas, fungsi serta
peranannya dengan baik sesuai dengan visi dan misi.
3) Untuk meningkatkan kualitas teknis,
perlu dilaksanakan program pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan standar
pelayanan prima sehingga mampu memberikan pelayanan yang dapat memenuhi
kebutuhan dan kepuasan bagi pasien.
4) Untuk meningkatkan kualitas
fungsional, perlu dilaksanakan pelatihan terutama yang berkaitan dengan
hubungan manusia yaitu mengenai sikap dan cara komunikasi yang baik guna
memberikan karakter kepribadian pada sumber daya manusia.
5)
Pihak Rumah Sakit diharapkan terus
meningkatkan sarana, prasarana dan kesehatan lingkungan Rumah Sakit serta
memelihara dan memperbaiki fasilitas yang telah ada, seperti pengadaan
alat-alat medis dan penunjang medis, perbaikan fasilitas di ruang rawat inap
dan kebersihan lingkungan Rumah Sakit.
DAFTAR
PUSTAKA
Abas A. Renwarin. 2005. Pengaruh Perilaku Birokrasi terhadap
Kualitas Layanan Kesehatan. Tesis. Bandung: PPs Unpad.
Bambang Budijono. 2004. Pengaruh Pengawasan Masyarakat terhadap Kualitas Pelayanan Publik . Tesis. Bandung: PPs Unpad.
Danil Defo. 2005. Pengaruh Implementasi Kebijakan Pelayanan Terpadu Terhadap Kualitas Pelayanan Sipil. Tesis. Bandung: PPs Unpad.
Bambang Budijono. 2004. Pengaruh Pengawasan Masyarakat terhadap Kualitas Pelayanan Publik . Tesis. Bandung: PPs Unpad.
Danil Defo. 2005. Pengaruh Implementasi Kebijakan Pelayanan Terpadu Terhadap Kualitas Pelayanan Sipil. Tesis. Bandung: PPs Unpad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar