Label

Kamis, 25 Desember 2014

PERSYARATAN ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
Deklarasi Alma Ata yang diadopsi saat Konferensi Layanan Kesehatan Primer pada tahun 1978 menyatakan bahwa “ pelayanan kesehatan esensial berdasarkan metode praktis yang berdasarkan ilmu dan dapat diakses oleh masyarakat dan keluarganya di dalam suatu komunitas dengan sistem pembiayaan dari komunitas maupun dari negara selama negara mampu mempertahankan setiap perkembangan.
Layanan kesehatan primer diterima oleh negara – negara yang menjadi anggota WHO yang menjadi kunci tercapainya target “Kesehatan Untuk Semua”. Target pencapaian WHO ini menjadi pokok perhatian dibidang kesehatan saat ini, dan sebagai bagian dari pelayanan kesehatan dengan bermunculannya berbagai bidang ilmu spesialisasi dan adanya keprihatian atas berkurangnya tenaga dokter umum.
Pasien dan keluarganya pada umumnya pertama kali ditangani oleh dokter umum/ keluarga. Dokter keluarga memberikan layanan kesehatan yang bersifat holistik dan menangani seluruh anggota keluarga dari berbagai tingkatan usia (dari bayi sampai usia lanjut).
1.2              Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dari makalah tentang kesehatan primer ini adalah :
1.      Bagaimana konsep pelayanan kesehatan primer ?
2.      Apa saja ciri-ciri kesehatan primer ?

1.3              Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar kita semua, khususnya para pembaca memahami dan bisa melihat gambaran yang sesungguhnya mengenai pelayanan kesehatan primer  di Indonesia. Sehingga dapat menambah wawasan pembaca untuk menerapkan ilmu-ilmu tersebut di masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1                   Kesehatan Primer
Pelayanan Kesehatan Primer / PHC adalah strategi yang dapat dipakai untuk menjamin tingkat minimal dari pelayanan kesehatan untuk semua penduduk. PHC menekankan pada perkembangan yang bisa diterima, terjangkau, pelayanan kesehatan yang diberikan adalah essensial bisa diraih, yang essensial dan mengutamakan pada peningkatan serta kelestarian yang disertai percaya pada diri sendiri disertai partisipasi masyakarat dalam menentukan sesuatu tentang kesehatan.
Kesehatan primer adalah Pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metoda dan tehnologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat, melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta deengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam semanggat untuk hidup mandiri ( Self reliance ) dan menntukan nasib sendiri ( self Determination ).
Gerakan PHC dimulai resmi pada tahun 1977, ketika sidang kesehatan WHO ke 30. Pada konferensi international 1978 di Alma Alta ( Uni Soviet) pada tanggal 12 September 1978, ditentukan bahwa tujuan agar menemukan titik temu dengan PHC. Resolusi dikenal dengan Health For All by the Year 2000 ( HFA 2000) atau sehat untuk semua di tahun 2000 adalah merupakan target resmi dari bangsa-bangsa yang tergabung dalam WHO.
2.2                   Konsep pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan primer merupakan pelayanan kesehatan essensial yang dibuat dan bisa terjangkau secara universal oleh individu dan keluarga di dalam masyarakat. Fokus dari pelayanan kesehatan primer luas jangkauannya dan merangkum berbagai aspek masyarakat dan kebutuhan kesehatan. PHC merupakan pola penyajian pelayanan kesehatan dimana konsumen pelayanan kesehatan menjadi mitra dengan profesi dan ikut serta mencapai tujuan umum kesehatan yang lebih baik.
2.2.1         Tujuan Kesehatan Primer
a.       Tujuan Umun
Mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang diselenggarakan sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada masyarakat yang menerima pelayanan.
b.      Tujuan khusus
a. Pelayanan harus mencapai keseluruhan pendudukan yang dilayani
b. Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani
c. Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang dilayani
d. Pelayanan harus secara maksimum menggunakan tenaga dan sumber – sumber daya lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
2.3              Fungsi kesehatan primer
1. Pemeliharaan kesehatan
2. pencegahan penyakit
3. diagnosis dan pengobatan
4. pelayanan tindaj lanjut
5. pemberian sertifikat
2.4       Unsur utama Kesehatan primer
1. Mencakup upaya-upaya dasar kesehatan
2. melibatkan peran serta masyarakat
3. melibatkan kerjasama lintas sektoral

2.4              Prinsip dasar kesehatan primer
1. Pemerataan upaya kesehatan
2. Penekanan pada upaya preventif
3. Menggunakan tehnologi tepat guna
4. melibatkan peran serta masyarakat
5. Melibatkan kerjasama lintas sektoral
2.5              Element kesehatan primer
1. Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan penyakit serta pengendaliannya
2. Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi
3. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar
4. Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana
5. Immuniasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama
6. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemik setempat
7. Pengobatan penyakit umum dan ruda paksa
8. Penyediaan obat-obat essensial

2.6              Ciri-ciri kesehatan primer
1. Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat
2. Pelayanan yang menyeluruh
3. Pelayanan yang terorganisasi
4. Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat
5. Pelayanan yang berkesinambungan
6. Pelayanan yang progresif
7. Pelayanan yang berorientasi kepada keluarga
8. Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja.












BAB III
PENUTUP
3.1       Kesimpulan
Kesehatan primer  merupakan startegi untuk menyajikan pelayanan kesehatan essensial kepada masyarakat. Para petugas pada sistem kesehatan primer  merupakan mitra dalam berbagai kegiatan bersama-sama dengan anggota masyarakat. Kesehatan primer menandaskan pelayanan kesehatan yang terbayar, bisa dijangkau, tersedia dan bisa diterima.Pengkajian masyarakat, menentukan prioritas kesehatan. Implementasi aktifitas melaksanakan evaluasi merupakan aspek-aspek perawatan kesehatan masyarakat yang dipakai kesehatan primer.
Menghimbau masyarakat agar dapat menolong dirinya sendiri, menyiapkan diri untuk mendapatkan kesempatan mekasanakan perawatan sendiri dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan dan sosial. Memberikan penyuluhan kepada penduduk mengenai perkembangan kesehatan dan sosial untuk membantu diri mereka meraih perawatan mandiri, mengambil keputusan sewndiri dan mempercayai diri sendiri.
Target dari Kesehatan primer  adalah seluruh masyarakat dan bukan individu. Kesehatan primer Berbeda dengan pelayanan primer. Pelayanan primer merupakan komponen dari kesehatan primer. Para petugas kesehatan masyarakat berpartisipasi dalam implementasi kesehatan primer. Tim kesehatan primer  terdiri dari perawat, dokter, gigi, apoteker, penyuluhan kesehatan, ahli sanitasi dan ahli diet. Perawat yang efektif dari sistem kesehatan primer  bekerja dekat dengan penduduk, masyarakat dengan sumber-sumebr dan dengan profesional-profesinal lain di masyarakat yang bersangkutan. Perawat di tim kesehatan primer membutuhkan kepemimpinan yang disertai ketrampilan manajemen.
3.2       Saran
Untuk memberikan pelayanan berkualitas yang berorentasi pada kebutuhan pelanggan dan citra rumah sakit yang baik dimasyarakat maka pihak rumah sakit perlu melakukan upaya perbaikan yang berkesinambungan dengan langkah-langkah sbb :
1)                    Meningkatkan pelayanan kepada pasien dengan  sikap yang ramah dan juga bisa mengerti dan memahami keadaan pasien.
2)                  Meningkatkan kedisiplinan dan kometmen dalam bekerja pada seluruh petugas Rumah Sakit agar bisa memberikan pelayanan yang cepat, tepat, akurat, dan dapat melaksanakan tugas, fungsi serta peranannya dengan baik sesuai dengan visi dan misi.
3)                  Untuk meningkatkan kualitas teknis, perlu dilaksanakan program pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan standar pelayanan prima sehingga mampu memberikan pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan bagi pasien.
4)                  Untuk meningkatkan kualitas fungsional, perlu dilaksanakan pelatihan terutama yang berkaitan dengan hubungan manusia yaitu mengenai sikap dan cara komunikasi yang baik guna memberikan karakter kepribadian pada sumber daya manusia.
5)                  Pihak Rumah Sakit diharapkan terus meningkatkan sarana, prasarana dan kesehatan lingkungan Rumah Sakit serta memelihara dan memperbaiki fasilitas yang telah ada, seperti pengadaan alat-alat medis dan penunjang medis, perbaikan fasilitas di ruang rawat inap dan kebersihan lingkungan Rumah Sakit.










DAFTAR PUSTAKA

Abas A. Renwarin. 2005. Pengaruh Perilaku Birokrasi terhadap Kualitas Layanan Kesehatan. Tesis. Bandung: PPs Unpad.
Bambang Budijono. 2004. Pengaruh Pengawasan Masyarakat terhadap Kualitas Pelayanan Publik . Tesis. Bandung: PPs Unpad.
Danil Defo. 2005. Pengaruh Implementasi Kebijakan Pelayanan Terpadu Terhadap Kualitas Pelayanan Sipil. Tesis. Bandung: PPs Unpad.

Tidak ada komentar: